Mengapa Generasi Muda Kepri Perlu Mengenal Pahlawan Nasional Mereka

Pahlawan nasional dari Kepulauan Riau
Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Riau Kepulauan Riau (UNRIKA) Batam, Dedi Arman. ANTARA/Ogen

TANJUNGPINANG (gokepri) – Generasi muda Kepulauan Riau diajak untuk mengenal dan menghargai pahlawan nasional yang berasal dari daerah mereka. Dengan memahami perjuangan tokoh-tokoh seperti Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji, dan Sultan Mahmud Riayat Syah, generasi muda diharapkan dapat meneladani semangat dan nilai-nilai yang mereka perjuangkan demi bangsa dan tanah air.

Kecintaan pada tanah air tidak hanya dibangun melalui kenangan sejarah, tetapi juga dengan menghidupkan nilai-nilai juang pahlawan dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan menghargai sejarah daerah, generasi muda Kepri dapat merasa lebih terikat pada identitas dan warisan budayanya, sekaligus termotivasi untuk melanjutkan perjuangan dalam bentuk yang relevan dengan era sekarang. Ada tiga pahlawan Melayu menjadi teladan nilai juang yang tetap relevan di tengah tantangan zaman.

Bacaan Lainnya

Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Riau Kepulauan Riau (UNRIKA) Batam, Dedi Arman, mengatakan generasi saat ini menikmati hasil perjuangan para pahlawan terdahulu, sehingga patut mengenal dan menghargai jasa mereka, terutama pahlawan asal Kepulauan Riau.

“Generasi muda sekarang memang tidak lagi berperang melawan penjajah. Namun, mereka menghadapi tantangan zaman yang berbeda. Cintai tanah air dan hargai perjuangan pahlawan, minimal tahu kiprah mereka,” ujar Dedi di Tanjungpinang, Minggu 10 November 2024.

Baca: Engku Putri Raja Hamidah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Dedi menyebut, hingga kini terdapat tiga pahlawan nasional dari Kepri, yaitu Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji, dan Sultan Mahmud Riayat Syah. Ketiganya berasal dari Kerajaan Riau Lingga yang dibubarkan oleh Belanda pada 1913. Dedi menambahkan, ketiga tokoh ini pernah memimpin kerajaan besar yang membawahi tiga negara.

“Sudah sewajarnya warga Kepri berbangga dengan tiga leluhur hebat ini,” katanya.

Raja Haji Fisabilillah dikenal atas perjuangannya melawan VOC di Johor, Raja Ali Haji diakui sebagai pahlawan bahasa Indonesia, dan Sultan Mahmud Riayat Syah terkenal dengan taktik perang gerilya lautnya. Ketiganya dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah atas sumbangsih mereka masing-masing untuk tanah air.

Dedi menjelaskan Raja Haji Fisabilillah pertama kali menerima gelar pahlawan nasional pada 1997, disusul Raja Ali Haji pada 2004, dan Sultan Mahmud Riayat Syah pada 2018.

Sebagai penghormatan, pemerintah pusat memberikan santunan tahunan sebesar Rp50 juta kepada keluarga para pahlawan ini. Pemerintah juga aktif menjaga dan merawat makam ketiga tokoh tersebut yang kini menjadi destinasi wisata sejarah.

Baca: Pulau Penyengat Jadi Destinasi Wisata Favorit Wisman Saat Idulfitri

Makam Raja Haji Fisabilillah dan Raja Ali Haji terletak di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, sedangkan makam Sultan Mahmud Riayat Syah berada di Daik, Kabupaten Lingga. Makam ketiga pahlawan ini sering diziarahi wisatawan dari dalam dan luar negeri, termasuk pejabat daerah dan pusat yang berkunjung ke wilayah tersebut.

“Dengan mengenal pahlawan nasional daerahnya, generasi muda diharapkan dapat meneladani semangat dan nilai-nilai perjuangan mereka,” ujar Dedi yang juga Peneliti Sejarah di BRIN. ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Pos terkait