LINGGA (gokepri) – Pemerintah Kabupaten Lingga memulai Musrenbang RPJMD 2025–2029, Selasa (24/6). Agenda ini menjadi tonggak penting menyusun peta jalan pembangunan daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat.
Kegiatan di Aula Kantor Bupati ini dihadiri Bupati Lingga Muhammad Nizar, Wakil Bupati Novrizal, dan jajaran pimpinan daerah. Acara juga diikuti oleh pemangku kepentingan lintas sektor, dari DPRD, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Agama, hingga tokoh masyarakat, adat, dan agama.
Musrenbang ini menjadi tonggak penting menyusun arah pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat. Ini mempertegas semangat kolaborasi membangun Lingga yang lebih baik.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Novrizal menyampaikan, RPJMD bukan sekadar dokumen formal, melainkan peta jalan utama kebijakan pembangunan. “RPJMD adalah dokumen fundamental yang menjadi pedoman kita merencanakan pembangunan daerah. Melalui Musrenbang ini, kami memastikan seluruh program benar-benar sejalan dengan kebutuhan masyarakat Lingga,” ujarnya.
Novrizal juga menekankan pentingnya partisipasi publik. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, perangkat daerah, dan lembaga vertikal menyumbangkan gagasan. Tujuannya, dokumen RPJMD komprehensif, realistis, dan berdampak langsung.
Musrenbang ini menghadirkan narasumber dari Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri, serta Asisten Administrasi Umum Gubernur Kepri, Misni, secara virtual. Keterlibatan pemangku kepentingan tingkat nasional menandakan penyusunan RPJMD Lingga selaras dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi, namun tetap memperhatikan konteks lokal.
Keterlibatan tokoh adat, agama, dan masyarakat menunjukkan, nilai-nilai kearifan lokal tetap dijunjung tinggi dalam setiap perencanaan.
Musrenbang RPJMD ini merupakan langkah awal mewujudkan visi Kabupaten Lingga lima tahun ke depan. Visi tersebut adalah masyarakat sejahtera, pelayanan publik berkualitas, dan pembangunan berpijak pada potensi unggulan daerah seperti perikanan, pertanian, pariwisata, serta pelestarian budaya Melayu.
“Kami memastikan perencanaan ini tidak hanya berbasis data dan target angka, tetapi juga menyentuh harapan dan mimpi masyarakat Lingga di pelosok desa hingga pusat kota,” tutup Wabup Novrizal.
Dengan semangat kolaboratif Musrenbang ini, Pemerintah Kabupaten Lingga menegaskan pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal manusia, nilai, dan masa depan.
Baca Juga: DPRD Lingga Sahkan Ranperda dan Bahas Pertanggungjawaban APBD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News