BATAM (gokepri) – Film memiliki kekuatan luar biasa dalam memikat hati penonton di seluruh dunia. Tak mengherankan jika film yang diproduksi di satu negara sering kali diadaptasi di negara lain, membawa nuansa dan ciri khas lokal yang berbeda. Adaptasi ini sering kali menambahkan sentuhan baru pada cerita yang sudah dikenal.
Dari ‘Bebas’ yang mengangkat cerita Korea hingga ‘Kang Mak’ yang terinspirasi oleh film Thailand, temukan bagaimana adaptasi ini membawa perspektif baru pada cerita yang telah dikenal secara internasional. Berikut adalah beberapa film Indonesia yang berhasil mengadaptasi film luar negeri dengan sentuhan khas Tanah Air, berdasarkan Letterboxd dan IMDb:
1. “Bebas” (2019)
Film “Bebas,” yang dikenal dengan judul internasional “Glorious Days,” merupakan adaptasi dari film Korea Selatan berjudul “Sunny.” Disutradarai oleh Riri Riza, film ini mengisahkan tentang persahabatan enam sahabat SMA yang terpisah selama 23 tahun. Ketika ketua geng mereka sakit parah, ia meminta salah satu sahabatnya untuk mengumpulkan kembali teman-temannya untuk terakhir kalinya. Diperankan oleh Marsha Timothy, Maizura, dan Baim Wong, “Bebas” mendapatkan skor 7,4 dari 10 di IMDb, menggambarkan emosi dan kekuatan persahabatan dengan sentuhan khas Indonesia.
2. “Hello Ghost” (2023)
“Hello Ghost” yang disutradarai oleh Indra Gunawan adalah adaptasi dari film Korea Selatan tahun 2010 dengan judul yang sama. Film ini bercerita tentang Kresna (Onadio Leonardo) yang diikuti oleh empat hantu setelah percobaan bunuh dirinya gagal. Para hantu tersebut hanya akan pergi jika Kresna memenuhi permintaan mereka. Didukung oleh Enzy Storia dan Tora Sudiro, film ini mendapatkan skor 6,4 dari 10 di IMDb, membawa komedi dan drama dengan gaya lokal yang unik.
3. “Miracle in Cell No. 7” (2022)
Adaptasi dari film Korea Selatan dengan judul yang sama, “Miracle in Cell No. 7” versi Indonesia disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Mengisahkan tentang Dodo Rozak (Vino G. Bastian), seorang ayah dengan keterbatasan kecerdasan yang berjuang untuk membuktikan dirinya tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan. Dikenal juga di negara lain seperti Turki dan Filipina, film ini mendapatkan skor 7,7 dari 10 di IMDb dan menghadirkan drama emosional dengan akting yang kuat dari Vino G. Bastian dan Graciella Abigail.
4. “Cinta Itu Buta” (2019)
Film romansa “Cinta Itu Buta,” yang disutradarai oleh Rachmania Arunita, adalah adaptasi dari film Filipina “Kita Kita.” Berlatar di Korea Selatan, film ini menceritakan seorang pemandu wisata yang bertemu dengan pelancong unik dan melihat cinta dari perspektif baru. Diperankan oleh Shandy Aulia dan Dodit Mulyanto, film ini mendapatkan skor 6 dari 10 di IMDb, menggabungkan elemen romansa dengan latar yang berbeda untuk memberikan perspektif baru.
Baca: Deretan Film Indonesia di BIFAN 2024 Korea Selatan
5. “Kang Mak (from Pee Mak)” (2024)
Adaptasi terbaru, “Kang Mak (from Pee Mak),” disutradarai oleh Herwin Novianto, mengadaptasi film legendaris Thailand “Pee Mak.” Mengisahkan Makmur (Vino G. Bastian), seorang tentara yang kembali dari perang dan menemukan bahwa istrinya dirumorkan menjadi hantu, film ini menampilkan Vino G. Bastian, Marsha Timothy, dan Indro Warkop. Dengan skor 7,3 dari 10 di IMDb, film ini membawa nuansa horor komedi Thailand ke dalam konteks lokal Indonesia.
Adaptasi film tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya lintas negara tetapi juga kreativitas dalam menyajikan cerita yang dikenal dengan cara yang baru dan segar. Melalui adaptasi ini, penonton dapat menikmati berbagai interpretasi cerita sambil merayakan keberagaman budaya global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News