BATAM (gokepri) – Lewat kolaborasi ilmiah dengan Universitas Batam, RS Bunda Halimah memperkuat posisi sebagai pusat rujukan penanganan jantung, stroke, dan traumatologi. Temu ilmiah ini menegaskan komitmen rumah sakit ini untuk memberikan pelayanan medis berbasis keahlian dan teknologi modern.
Rumah Sakit Hj Bunda Halimah (RSHBH) menorehkan langkah baru dalam dunia kesehatan Batam. Lewat Temu Ilmiah Batam First Emergency Update, RSHBH mengupas tuntas penanganan kegawatdaruratan jantung, stroke, dan traumatologi.
Acara yang berlangsung di Rumengan Hall Universitas Batam (Uniba), Sabtu, 16 November 2024, menghadirkan empat pakar medis terkemuka. Mereka adalah dr Afdhalun A. Hakim, Sp.Jp(K), FIHA, FAsCC, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Surya Marthias, Sp.Jp., FIHA, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Lalu dr Mukharradi Nanza, M.Ked(Surg)., Sp.OT, Spesialis Orthopedi dan dr Helda Juliani, Sp.S, Spesialis Saraf.
Acara yang dimoderatori Dekan Fakultas Kedokteran Uniba, dr. Fachrul Jamal, Sp.An., KIC, ini menjadi ajang berbagi wawasan tentang protokol kegawatdaruratan yang terus berkembang.
Baca: Uniba Luluskan 670 Mahasiswa, Samsul Rizal Tekankan Pentingnya Inovasi dan Etika
Ketua Panitia, dr Indah Mutiara Youlpi, M.Ked(Neu), Sp.N, menegaskan temu ilmiah ini merupakan yang pertama di Batam. “RS Bunda Halimah kini menjadi rumah sakit tipe B sekaligus Trauma Centre di Batam. Kami memiliki keunggulan dalam menangani kasus jantung, stroke, dan traumatologi, didukung oleh spesialis dan fasilitas yang memadai,” ujarnya.
Rumah sakit ini telah dilengkapi berbagai layanan spesialis, seperti bedah saraf, ortopedi, neurologi, hingga anestesi. Unit ICU dan MICU memiliki 23 tempat tidur dengan fasilitas modern. “Kami juga menawarkan pilihan ruangan mulai dari President Suite hingga kelas 3,” tambah dr Indah.
Ia berharap acara ini berlanjut di masa depan. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan medis, sesuai dengan SOP kegawatdaruratan.”
Baca: Memperkuat Peran Dokter, Uniba Adakan Pelatihan Penguji dan Standar Pasien untuk Ujian OSCE
RSHBH tidak berjalan sendiri. Universitas Batam, melalui LPPM, turut mendukung acara ini sebagai bagian dari program Teaching Hospital. Wakil Kepala LPPM, Dr Yuanita FD Sidabutar, ST, M.Si, menyebut temu ilmiah ini memperkuat hubungan akademik dan layanan medis.
“Pendampingan universitas diperlukan untuk memastikan rumah sakit mampu menjalankan fungsinya sebagai pusat pendidikan medis. Narasumber acara ini merupakan dokter-dokter terbaik RS Bunda Halimah,” ujarnya.
Keterlibatan ini tak lepas dari naungan Yayasan Griya Husada Batam, yang membawahi RSHBH dan Uniba. “Sinergi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Batam,” tambah Yuanita.
Acara turut dihadiri tokoh-tokoh akademik, termasuk Wakil Rektor III Uniba, Dr Mohammad Gita Indrawan, ST, MM, dan Ketua Divisi Forum Ilmiah, Ir. Herlina Suciati, ST, MT, APEC.Eng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News