Konten Kreator Batam Bongkar Penipuan Modus Minta Sumbangan Palsu

Para pelaku penipuan dengan modus pengumpulan sumbangan palsu. Foto: Tangkapan layar Youtube Ferry Kesuma

Batam (gokepri.com) – Konten kreator asal Batam Ferry Kesuma membongkar penipuan dengan modus minta sumbangan fiktif, yang kerap ditemui di sejumlah titik lampu merah.

YouTuber asal Batam tersebut menaruh curiga dengan aktifitas empat orang yang ditemuinya di kawasan simpang lampu merah RSUD Embung Fatimah beberapa waktu lalu.

Ke empat orang itu adalah orang yang sama yang ia temui tahun 2022 lalu. Modus yang digunakan yakni meminta sumbangan kepada pengguna jalan dengan membentangkan spanduk.

Baca Juga: Masyarakat Harap Waspada Penipuan Mengatasnamakan BPJS Kesehatan

“Yang mereka lakukan saat itu, adalah kegiatan yang sama,” kata dia.

Ia awalnya tergerak untuk turut membantu mengumpulkan bantuan bagi anak penderita pneumonia tiroid, sesuai dengan foto yang dibawa oleh keempat orang tersebut. Namun, saat ingin dibantu tenyata anak tersebut tidak ada. Hanya akal-akalan keempat orang itu.

“Namun saat saya konfirmasi ke pihak Rumah Sakit, tidak ada ternyata pasien anak yang menderita pneumonia tiroid,” paparnya.

Ke empat peminta sumbangan ini mengaku bahwa uang yang mereka terima dari masyarakat Batam, diperuntukkan untuk kepentingan pribadi.

“Sehari berkeliling di beberapa lampu merah, mereka bisa dapat uang Rp1,7 juta,” tuturnya.

Ferry akhirnya menyebut bahwa keempat orang ini diserahkan ke pihak Dinas Sosial Kota Batam.

“Kita serahkan ke Dinsos Sekupang. Selanjutnya pihak Dinsos yang menangani,” kata dia.

Sementara, Pelaksana Harian (Plh) Kadinsos Batam, Leo Putra menyebut, keempat orang tersebut sudah dipulangkan ke daerah asal. Pemulangan keempat orang tersebut sudah sesuai dengan asas kemanusiaan.

“Terutama keempat orang yang dimaksud, sudah menandatangani perjanjian tidak akan kembali ke Batam, dan melakukan tindakan serupa,” kata Leo.

Berdasarkan keterangan Leo, keempat orang peminta sumbangan fiktif di beberapa titik lampu merah di Batam, Kepulauan Riau adalah satu keluarga. Mereka melakukan tindakan itu untuk kepentingan pribadi.

“Dari hasil assemen yang kami lakukan. Kami temukan fakta bahwa keempat orang ini satu keluarga. Terdiri dari anak, ipar, bahkan ibu,” kata dia.

Sementara, foto anak sakit yang mereka gunakan diakui didapat dari platform media sosial.

“Foto anak itu mereka ambil dari media sosial. Mereka tidak kenal, dan memang uangnya untuk digunakan pribadi,” tegasnya.

Dinsos Kota Batam menghimbau agar masyarakat Kota Batam, dapat lebih berhati-hati terhadap tindakan oknum tidak bertanggungjawab, yang mengumpulkan sumbangan di beberapa titik lampu merah.

“Ada juga beberapa temuan lain seperti ini. Biasanya memang seperti ini, berkelompok dan mereka biasanya musiman.

Apabila ingin berpartisipasi membantu, pihaknya menghimbau agar masyarakat Batam lebih melihat pengumpulan sumbangan yang resmi. Baik yang dilakukan oleh Pemerintah, ataupun dari Masjid dan tempat ibadah lain.

“Karena itu pasti telah melapor ke Dinsos,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti.

Pos terkait