BATAM (gokepri) – Bandara Hang Nadim Batam bersiap menjadi hub logistik internasional dengan terminal kargo baru berkapasitas besar. Langkah ini membuka peluang besar bagi Batam memperkuat posisi di sektor ekspor dan konektivitas global.
Langkah strategis menjadikan Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebagai pusat pengiriman langsung kargo atau direct call rute Korea Selatan membuka peluang besar bagi penguatan sektor logistik di Batam. Peningkatan infrastruktur bandara diproyeksikan mampu menarik investasi dan meningkatkan daya saing kawasan.
Direktur PT Bandara Internasional Batam (BIB), Pikri Ilham Kurniansyah, mengungkapkan tahap awal pengiriman akan memanfaatkan pesawat penumpang. Ke depan, pihaknya menargetkan pengembangan layanan kargo khusus. “Ini sudah menjadi program utama kami. Tahap pertama dimulai dengan pesawat penumpang, dan ke depan akan terus kami optimalkan,” ujar Pikri, Jumat (6/12/2024).
Bandara Hang Nadim kini memiliki terminal kargo baru yang kapasitasnya mencapai enam kali lipat dibandingkan sebelumnya. Infrastruktur ini dirancang untuk melayani pengiriman barang dengan efisiensi tinggi, sejalan dengan kebutuhan pasar logistik internasional yang terus berkembang. “Terminal kargo baru ini telah siap beroperasi. Luasnya enam kali lebih besar dari sebelumnya,” jelas Pikri.
Baca: Ambisi Incheon Jadikan Hang Nadim Hub Kargo Domestik dan Internasional
Pengelola Bandara Hang Nadim juga telah menjalin diskusi dengan sejumlah maskapai penerbangan untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas ini. Pikri memastikan, proses pengembangan berjalan tanpa hambatan berarti. Ia optimistis pengembangan ini akan mendorong pertumbuhan sektor logistik dan meningkatkan konektivitas global Batam.
“Kami terus berdiskusi dengan maskapai terkait pengiriman kargo. Hingga saat ini, semua berjalan sesuai rencana tanpa kendala berarti,” ungkapnya.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya menjadikan Batam sebagai pusat logistik regional. Dengan konektivitas langsung ke Korea Selatan, pelaku usaha di sektor manufaktur, ekspor, dan perdagangan memiliki peluang untuk menekan biaya logistik sekaligus mempercepat waktu pengiriman.
Baca: ALFI Usul Batam Garap Direct Call ke Korea Selatan
Selain pengembangan kargo, perhatian juga tertuju pada pembangunan Terminal II Bandara Internasional Hang Nadim. Proyek yang diperkirakan rampung pada 2026 ini akan berdiri di atas lahan seluas 50 ribu meter persegi. Terminal baru tersebut dirancang untuk melayani hingga 9,6 juta penumpang per tahun, dengan nilai investasi mencapai Rp2,4 triliun.
Pembangunan Terminal II diyakini akan memperkuat posisi Batam sebagai pusat transportasi udara di kawasan Asia Tenggara. Dengan fasilitas yang modern, Bandara Hang Nadim diharapkan dapat bersaing dengan bandara internasional lainnya dalam menarik maskapai dan pengguna jasa penerbangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News