JAKARTA (gokepri.com) – Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan mengirim 1.000 dai dan daiyah ke wilayah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) pada Ramadan 2025.
Program ini bertujuan memperkuat syiar Islam sekaligus meningkatkan literasi keagamaan di daerah yang minim akses pendakwah.
Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Kemenag, Ahmad Zayadi, mengatakan program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam pemerataan layanan keagamaan.
Baca Juga: Kementerian Agama Rekrut 500 Dai untuk Wilayah 3T
“Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, kami ingin memastikan masyarakat Muslim di wilayah 3T mendapatkan bimbingan agama yang layak selama Ramadan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (6/1/2025), dikutip dari Kemenag.go.id.
Kemenag menggandeng mitra strategis seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Lembaga Filantropi Islam, Perbankan Syariah, dan Ma’had Aly untuk mendukung program ini. Dukungan tersebut mencakup pelatihan, transportasi, hingga kebutuhan logistik selama para dai bertugas.
“Program ini memberikan manfaat ganda, dari aspek spiritual hingga pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di daerah 3T,” jelas Zayadi.
Pelaksana Tugas Subdirektorat Dakwah dan Hari Besar Islam Kemenag, Subhan Nur, menyebutkan jumlah dai yang diberangkatkan terus meningkat sejak program dimulai pada 2022. Sebanyak 8 dai dikirim pada 2022, lalu meningkat menjadi 50 dai pada 2023, dan 500 dai pada 2024. Tahun ini, Kemenag menargetkan pengiriman 1.000 dai ke 198 wilayah 3T di 38 provinsi.
“Dai-daiyah yang diberangkatkan harus mengikuti pelatihan intensif, termasuk metode dakwah, keterampilan komunikasi, adaptasi budaya, dan pengetahuan ekonomi syariah untuk mendukung pemberdayaan lokal,” kata Subhan.
Rekrutmen dai-daiyah akan dibuka pada Januari hingga Februari 2025. Setelah pelatihan, mereka akan diberangkatkan pada 24 Februari 2025 untuk bertugas hingga 25 Maret 2025. Kepulangan dijadwalkan pada 26 Maret 2025.
Syarat menjadi dai meliputi usia 25–40 tahun, kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik, hafalan minimal dua juz, dan pemahaman kitab Turats atau Kitab Kuning.
Subhan mengajak seluruh elemen masyarakat mendukung program ini agar berjalan lancar dan membawa manfaat bagi umat, khususnya di wilayah 3T.
“Ramadan 2025 menjadi momen penuh berkah bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan layanan keagamaan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News