BATAM (gokepri) — Sehari setelah kebakaran hebat melanda KPLI B3 PT Desa Air Cargo, Kabil, Batam, asap hitam masih membubung. Petugas mengerahkan ekskavator membersihkan puing guna mencegah api kembali menyala.
Kebakaran hebat yang terjadi sehari sebelumnya meninggalkan sisa material terbakar dan puing tebal. Petugas gabungan masih terus melakukan penanganan lanjutan di lokasi. Dua unit alat berat jenis ekskavator dikerahkan untuk membersihkan puing-puing, guna memastikan tidak ada potensi api kembali muncul.
“Proses pendinginan dan pembersihan sedang berlangsung. Material bekas kebakaran cukup tebal dan perlu waktu untuk dibersihkan total,” ujar salah satu petugas di lokasi, Selasa pagi, 24 Juni 2025.
Kebakaran ini menghanguskan sebagian besar area penyimpanan limbah B3. Api cepat membesar karena banyaknya bahan mudah terbakar. Sempat terdengar bunyi ledakan.
Deputi Bidang Pelayanan Umum Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait, menjelaskan, kebakaran bermula dari salah satu gudang milik PT Desa Air Cargo. “Diduga kebakaran berawal dari salah satu gudang milik PT Desa Air Cargo. Dimulai dari sudut ruangan dan langsung merembet ke bagian lain,” ujar Tuti.

Tuti juga melaporkan sempat terjadi beberapa kali ledakan, yang disebabkan drum berisi cairan kimia di dalam gudang. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. “Api memang lama dipadamkan karena lokasi penyimpanan limbah mudah terbakar. Selain itu, ada beberapa kali ledakan karena gudang yang terbakar juga menyimpan drum berisi cairan kimia,” jelasnya.
Warga sekitar diminta waspada dan menghindari area terdampak, mengingat potensi gangguan kesehatan akibat paparan asap dan residu bahan kimia. Hingga kini, penyebab kebakaran masih diselidiki polisi.

Sebagai informasi, KPLI B3 PT Desa Air Cargo sebelumnya menjadi lokasi pemusnahan barang bukti sabu 2 ton. Penemuan sabu tersebut merupakan hasil pengungkapan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama TNI Angkatan Udara dan Bea Cukai pada Kamis (12/6/2025).
Diberitakan, kebakaran melanda Kawasan Pengelolaan Limbah Industri (KPLI) B3 PT Desa Air Cargo di Batam. Polda Kepri mengerahkan water cannon dan tim gabungan berjibaku memadamkan api sejak Senin (23/6) malam hingga Selasa dini hari.
“Ada permintaan bantuan yang masuk kepada kami, sehingga Samapta Polda Kepri merespons dengan mengirimkan satu unit water cannon dan satu unit mobil patroli ke lokasi kebakaran,” kata Direktur Samapta Polda Kepri Kombes Pol Joko Adi Nugroho di Batam, Selasa (24/6/2025).
Joko menjelaskan, kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB dan upaya pemadaman berlangsung hingga Selasa dini hari pukul 03.00 WIB. Sebanyak delapan personel Rantis AWC Ditsamapta Polda Kepri, di bawah kendali Ipda Firman dan Ipda Zulfi, langsung terjun ke lokasi. Mereka membantu petugas pemadam kebakaran BP Batam.
Kendaraan taktis pengurai massa demonstrasi ini memiliki kapasitas air 5.000 liter. Fungsinya kini berubah membantu suplai air untuk memadamkan kobaran api yang cukup besar. “Rantis water cannon membantu sebanyak tiga kali pasokan air ke lokasi kebakaran,” ujar Joko.
Proses pemadaman melibatkan tim gabungan dari pemadam kebakaran BP Batam, Pemko Batam, dan kepolisian. Sembilan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.

KPLI B3 PT Desa Air Cargo sebelumnya menjadi lokasi pemusnahan barang bukti sabu 2 ton. Penemuan sabu tersebut merupakan hasil pengungkapan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama TNI AU dan Bea Cukai pada Kamis (12/6/2025).
Menurut keterangan saksi mata, letupan keras terdengar dari Gedung 11 PT Desa Air Cargo Batam. Setelah diperiksa, api besar disertai asap tebal terlihat keluar dari Gedung 10.
Selain menyuplai air, personel Ditsamapta Polda Kepri juga membantu melancarkan proses pemadaman dan mengamankan tempat kejadian. “Hingga pukul 03.00 pagi tadi api sudah mulai padam. Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi,” kata Joko.
Baca Juga: Pemusnahan Tangkapan Terbesar Sabu di Batam, Dipimpin Menko Polkam Budi Gunawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News