Janji Ekonomi Berkeadilan Calon Wali Kota Batam

debat pilkada batam 2024
Dua calon walikota Batam, Nuryanto dan Amsakar Achmad saat debat perdana, 1 November 2024. Foto: Tangkapan Layar KPU Batam

BATAM (gokepri) – Dua calon walikota Batam memaparkan target dan gagasan yang tak jauh berbeda di bidang ekonomi. Sama-sama ingin meningkatkan daya saing dan SDM, bermuara pada ekonomi yang merata berkeadilan.

Target itu disampaikan saat debat perdana Pilkada Batam 2024 berlangsung di Hotel AP Premier Jumat malam, 1 November 2024. Debat berlangsung dua jam. Tema debat yakni “Penguatan Pembangunan Inklusif dan Transformatif Menuju Batam Emas 2045”.

Bacaan Lainnya

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam nomor urut 1, Nuryanto-Hardi Selamat Hood (paslon Nadi), mengusung misi untuk meningkatkan pembangunan manusia yang produktif.

“Misi paslon Nadi mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan, ekonomi, tata kelola pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pariwisata, hingga digitalisasi. Kami ingin menyoroti beberapa poin penting dalam misi kami ini,” ujar Calon Wakil Wali Kota Hardi dalam debat perdana Pilkada Batam yang diselenggarakan oleh KPU, Jumat.

Hardi menambahkan, paslon Nadi berkomitmen untuk memastikan akses kesehatan yang merata, mewujudkan keadilan sosial, membangun kemandirian ekonomi, melakukan transformasi pemerintahan yang baik, dan mengangkat kebudayaan Melayu.

Baca: Nuryanto: Kalah dan Menang, Risiko Petarung dalam Demokrasi

Menurutnya, untuk mencapai visi “Batam Emas” pada 2045, masyarakat yang adil dan makmur perlu diwujudkan. “Batam harus menjadi kota yang transformatif dan berdaya saing, dengan keunggulan kompetitif,” jelas Hardi.

Calon Wali Kota Nuryanto juga memaparkan visi yang mereka usung, yakni menjadikan Batam sebagai “Bandar Dunia Madani” yang maju, adil, makmur, berbudaya, harmonis, dan berkelanjutan.

“Visi ini mencakup makna dan arah dari tema debat publik, yaitu ‘Penguatan Pembangunan Inklusif dan Transformatif Menuju Batam Emas 2045,’” ujar Nuryanto.

Ia menjelaskan, pembangunan inklusif yang dimaksud adalah pembangunan ekonomi yang membuka akses dan peluang bagi semua lapisan masyarakat secara adil. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.

“Sedangkan pembangunan transformatif berfokus pada perubahan berkelanjutan yang signifikan. Pembangunan inklusif ini kami harapkan dapat mengukuhkan Batam sebagai bandar dunia madani yang terus berkembang,” pungkas Nuryanto.

Baca: Kampanye untuk Amsakar, Panggung bagi Aunur

Sementara itu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam nomor urut 2, Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra (Asli), memaparkan program prioritas mereka. Salah satu prioritas utama mereka adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Batam.

Calon Wali Kota Amsakar Achmad menyebutkan, selain mendorong pertumbuhan ekonomi, program utama lainnya adalah mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merata, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta membentuk SDM yang berdaya saing dan berbudaya produktif.

“Beberapa program prioritas kami termasuk penyediaan air bersih, pompa penanggulangan banjir, BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan dan pengemudi online, seragam gratis untuk siswa baru SD dan SMP, serta bantuan untuk lansia. Kami juga berencana meningkatkan pelatihan tenaga kerja dan industri kreatif, menyediakan beasiswa bagi masyarakat hinterland dan keluarga kurang mampu, serta mengembangkan sistem transportasi publik yang terintegrasi,” jelas Amsakar.

Program-program tersebut, menurut Amsakar, merupakan langkah konkret untuk mencapai visi dan misi paslon Asli.

Baca: KEKAYAAN PASLON PILKADA BATAM: Li Claudia Calon Terkaya

Visi mereka adalah menjadikan Batam sebagai Bandar Dunia Madani yang inovatif, berkelanjutan, dan berbudaya, serta pusat investasi dan pariwisata terkemuka di Asia Tenggara.

Misi paslon Asli mencakup lima aspek utama: menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merata, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan SDM yang berdaya saing dan berbudaya produktif, serta membangun tata kelola pemerintahan yang baik.

“Visi ini adalah tujuan ideal kami. Untuk mencapainya, kami merumuskannya dalam lima misi utama yang lebih konkret,” tutup Amsakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait