BATAM (gokepri) – Jumlah pengangguran di Kota Batam berangsur turun sejak periode pandemi Covid-19. Jumlahnya pun turun dibanding sebelum pandemi pada 2019.
Jumlah pengangguran di Batam pada 2023 mencapai 52.203 orang. Pada 2020 ketika pandemi, jumlah penganggur merangkak naik ke 87.903 orang. Puncaknya pada 2021, jumlah pengangguran mencapai 94.384 orang. Namun jumlahnya berangsur menurun. Pada 2022 jumlah penganggur turun menjadi 81.121 orang sampai akhirnya turun signifikan pada 2023 menjadi 52.203 orang.
Baca:
- Pendatang Jadi Penyebab Pengangguran di Kepri Tinggi
- 74 Ribu Orang Masih Jadi Pengangguran di Kepulauan Riau
Jumlah ini pun turun dibandingkan sebelum pandemi. Pada 2019, jumlah pengangguran di Batam sebanyak 57.602 orang. Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Batam dalam masa pemulihan pascapandemi Covid-19 terlihat pada tahun 2023 dengan nilai TPT 8,14 atau menurun 1,42 persen poin dibandingkan 2022. Dalam masa ini, kegiatan-kegiatan ketenagakerjaan sudah semakin aktif sehingga berdampak kepada pengurangan angka pengangguran di Kota Batam.
Berdasarkan pendidikan, jumlah pengangguran terbanyak adalah yang lulusan SMA sederajat. Jumlahnya mencapai 33.971 orang. Lalu lulusan SMP 5.252 orang, perguruan tinggi 3.412 orang dan SD 9.568 orang.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam menyebutkan tingkat pengangguran terbuka atau TPT turun 1,42 persen pada tahun 2023. Kepala BPS Kota Batam Eko Aprianto mengatakan menurunnya angka pengangguran tersebut disebabkan oleh distribusi pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, terutama dari sektor industri pengolahan dan sektor UMKM.
Berdasarkan data BPS Kota Batam, tingkat pengangguran terbuka di Kota Batam pada tahun 2023 sebesar 8,14 persen, sementara pada tahun 2022, mencapai 9,56 persen.
“Banyaknya sektor UMKM yang buka dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, sehingga dapat menekan angka pengangguran,” ujar Eko.
Ia menyampaikan penduduk usia kerja di Kota Batam pada 2023 atau usia di atas 15 tahun, sebanyak 921.425 orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,63 persen atau sebanyak 641.605 orang.
“Angka tersebut dapat diartikan setiap 10 ribu orang angkatan kerja, terdapat sekitar 814 orang pengangguran,” kata dia. Adapun menurut jenis kelamin, TPAK Laki-laki sebanyak 86,37 persen dan perempuan sebesar 52,65 persen.
Eko mengatakan pekerja di Kota Batam pada 2023 masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SMA/ MA/ SMLB/ Paket C dengan persentase sebesar 35,38 persen.
“Kemudian, SMK/MAK di posisi kedua dengan proporsi sebesar 22,94 persen dan tamatan perguruan tinggi sebesar 13,74 persen,” ujar Eko.
Adapun berdasarkan usia, angkatan kerja paling banyak adalah yang berusia 20-24 tahun sebanyak 87.356 dan paling sedikit usia 15-19 tahun sebanyak 23.431.
Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyebut pemerintah daerah telah berupaya keras memulihkan ekonomi dan ketenagakerjaan usai pandemi COVID-19 hingga berdampak pada penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) periode Agustus 2023.
“Penurunan TPT Kepri ini tentu menjadi kabar baik bagi kita semua. Ini menunjukkan bahwa kita berhasil mengatasi dampak pandemi COVID-19 yang sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi dan ketenagakerjaan,” kata Ansar.
Ansar mengapresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya pemulihan ketenagakerjaan di Kepri, baik pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, maupun masyarakat.
Ia mengatakan pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lapangan pekerjaan di Kepri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News