KARIMUN (gokepri.com) – Warga RT 02 RW 03, Bati, Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing mempertanyakan soal pembebasan lahan Bandara Raja Haji Abdullah (RHA).
“Kami (warga di sini) mendukung pembangunan Bandara Raja Haji Abdullah, tapi harus jelaskan dulu pembebasan lahan,” ujar Johanis Pardede saat bersilaturahmi dengan calon bupati Karimun, Bakti Lubis belum lama ini.
Kata dia, sejak 2007 hingga saat ini Pemkab Karimun hanya sekedar menjanjikan namun tak ada realisasinya.
“Bicara lahan bandara, dari 207 sampai sekarang Pemkab Karimun hanya menjanjikan namun tak ada kejelasan. Kalau Pemda tak uang bilang tak ada, biar jelas,” ungkapnya.
Dikatakannya, Pemprov Kepri memang pernah menjanjikan anggaran Rp10 miliar untuk pembebasan lahan bandara, namun tak sepenuhnya direalisasikan.
“Gubernur Kepri Ansar Ahmad memang pernah membawa uang Rp10 miliar, Rp4 miliar mereka bawa pulang lagi ke provinsi, apa maksudnya?” sesal Johanis.
Bakti Lubis yang mendengar keluhan warga Bati terkait pembebasan lahan Bandara RHA Karimun mengaku terkejut dan baru mendengar soal masalah pembebasan lahan bandara itu.
“Saya baru dengar soal ini. memang saya pernah mendapat informasi, ada cerita gusur menggusur tapi tak dibayar,” ungkapnya.
Bakti Lubis berupaya menyelesaikan persoalan pembebasan lahan Bandara RHA Karimun tersebut.
“Nanti kita upayakan untuk menyelesaikan persoalan itu,” katanya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad ketika melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di Karimun juga concern dengan pembangunan Bandara RHA.
“Bandara kita akan dorong terus ini, kemaren sore saya sudah zoom sama Pak Menteri Perhubungan. Pak Menteri minta jaminan kita supaya pembebasan lahannya beres, karena masih ada satu, dua, tiga masyarakat belum bersedia membebaskan lahannya,” ujar Ansar Ahmad, Rabu 4 September 2024.
Kata Ansar, ada sebagian lahan yang sudah dibebaskan dan sebagian lainnya masih belum bebas karena terkendala hutan.
“Di satu sisi kita bebaskan dan di sisi lain ada yang tak bisa dibebaskan karena masih kawasan hutan, paling sagu hati kita berikan,” ungkapnya.
Soal pembebasan lahan yang masih didiami oleh masyarakat dan ada juga yang masuk dalam kawasan hutan ini, Gubernur Ansar malahan meminta bantuan kepada Nurdin Basirun, mantan Gubernur Kepri yang juga mantan Bupati Karimun.
“Nah, saya kira ini persoalannya pendekatan ini lah perlu, tapi saya minta bantuan Pak Nurdin, tadi sama Kepala Bandara kita bahas tapi didukunglah sama pak bupati (Karimun), supaya ini bisa jalan cepat,” katanya.
Menurut dia, jika pembebasan lahan masih belum tuntas, maka pihaknya khawatir Menteri Perhubungan akan mengalihkan anggaran ke daerah lain.
“Sayang uangnya itu, kalau nggak, pasti dialihkan Pak Menteri ke tempat lain. Nanti kalau tertunda dan menteri yang baru kita pasti pendekatan lagi,” pungkasnya.
Penulis: Ilfitra