Jakarta (gokepri.com) – Ratusan pegawai Ruangguru mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), akibat dampak dari situasi ekonomi yang berkembang cepat.
Karena PHK itu, CEO and Co-Founder of Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara meminta maaf dan mengaku gagal memprediksi serta mengantisipasi situasi yang ada.
Permintaan maaf itu ia sampaikan usai mengumumkan PHK ratusan pegawainya itu.
“Kemarin kami mengumumkan keputusan terberat yang harus kami ambil. Dengan berat hati, Ruangguru harus berpisah dengan ratusan anggota tim terbaiknya melalui pemutusan hubungan kerja,” katanya dalam unggahan di akun resmi Instagram, dikutip Sabtu 19 November 2022.
“Kami meminta maaf atas kegagalan kami dalam memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat,” lanjut Belva Devara.
Dia pun menjabarkan panjang lebar alasan efisiensi berujung pemangkasan karyawan tersebut.
“Kami meminta maaf atas kegagalan kami dalam memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat,” lanjut Belva Devara.
Dia pun menjabarkan panjang lebar alasan efisiensi berujung pemangkasan karyawan tersebut.
Belva Devara pun mengungkapkan rencana bisnis startup teknologi pendidikan tersebut.
“Kami tetap sangat optimis dengan prospek dan posisi unik yang dimiliki oleh Ruangguru di sektor teknologi pendidikan di Indonesia,” katanya.
Dia mengatakan, Ruangguru masih jadi platform belajar online terbesar.
“Dan terus melakukan berbagai inovasi pascapandemi, seperti fokus pada hybrid learning dan pembukaan 100+ learning centers di Indonesia. Kami yakin dengan terus bekerja secara efektif dan efisien, kita akan keluar dari tantangan ekonomi global ini lebih kuat dan tangguh dari sebelumnya,” katanya.
Dalam unggahan tertanda nama Belva dan Iman tersebut, Belva Devara mengungkapkan, karyawan yang terkena PHK akan memperoleh pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak sesuai Undang-undang (UU).
“Perpanjangan asuransi dan gaji bulan terakhir bekerja dibayarkan penuh. Kami pun mengalokasikan tim rekruter Ruangguru khusus untuk memberikan dukungan pencarian perkerjaan, konsultasi psikologis, dan akses kelas pengembangan karir jika dibutuhkan,” katanya.
“Kami mengerti bahwa banyak perasaan marah, sedih, dan kecewa atas hal ini maupun terhadap kami secara personal, dan untuk hal tersebut, kami terima dan kami meminta maaf,” pungkas dia.(*)
sumber: cnbcindonesia