BATAM (gokepri) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Batam (Uniba) mengadakan acara Literasi Jurnal Batam serta peluncuran Program RJI World Class University “Pendampingan Internasionalisasi Jurnal (DOAJ dan Scopus)” pada Sabtu (31/8/2024). Kegiatan ini diadakan di Rumengan Hall Uniba dengan kolaborasi bersama Relawan Jurnal Indonesia (RJI).
Wakil Rektor I Uniba, Prof Dr Ir Chabullah Wibisono MM, ddidampingi Wakil Rektor III, Dr Mohamad Gita Indrawan ST MM membuka acara itu. Dalam sambutannya, Chabullah menekankan pentingnya peningkatan kualitas jurnal akademik bagi dosen-dosen Uniba.
“Kami baru memiliki jurnal Sinta 4 di bidang kedokteran. Dari 13 program studi yang ada, syarat ujian tesis adalah memiliki jurnal yang terindeks Sinta 4. Untuk lulus S3 dan mencapai gelar Guru Besar, diperlukan jurnal Scopus dengan kualitas minimal Q2. Dengan memiliki jurnal sendiri yang terindeks Scopus Q2, biaya yang diperlukan menjadi lebih terjangkau, dan peluang untuk mencapai gelar Guru Besar semakin besar,” ujar Chabullah.
Ia juga menekankan kerja sama dengan RJI diharapkan dapat mendorong semangat para dosen untuk lebih aktif dalam melakukan penelitian. Uniba berkomitmen untuk meningkatkan jumlah jurnal yang terakreditasi, termasuk di antaranya jurnal yang terindeks Sinta 1, Sinta 2, serta Scopus.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala LPPM Uniba, Dr Ir Yuanita FD Sidabutar ST MSi, menjelaskan divisi publikasi ilmiah LPPM Uniba saat ini mengelola 19 jurnal, terdiri dari satu jurnal pengabdian kepada masyarakat dan 18 jurnal penelitian.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat komitmen dan konsistensi dalam publikasi ilmiah, karena publikasi ilmiah sangat penting dalam meningkatkan jabatan fungsional dosen. Dari 19 jurnal yang ada, baru satu yang terindeks Sinta. Oleh karena itu, kami membutuhkan pendampingan dari RJI untuk meningkatkan indeksasi jurnal kami ke Scopus atau jurnal internasional lainnya,” ungkap Yuanita.
Sebanyak 17 pengelola jurnal dari Uniba turut hadir dalam kegiatan ini, mewakili seluruh pengelola jurnal di lingkungan kampus. Kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai daerah, seperti Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
Kegiatan Program Literasi Jurnal ini kembali digelar oleh Relawan Jurnal Indonesia (RJI) yang merupakan bagian dari program rutin yang sebelumnya telah dilaksanakan di Jakarta dan Makassar.
Wakil Ketua PP RJI, Andista Candra Yusro, menyatakan tema kali ini diangkat karena tingginya kebutuhan terkait jurnal internasional yang berkualitas.
“Banyak peneliti yang terjebak pada jurnal predator di luar negeri. Oleh karena itu, kami hadir untuk mendampingi peneliti di Indonesia agar dapat memiliki jurnal-jurnal dengan kualitas baik yang dapat dimanfaatkan secara optimal,” ungkap Andista.
RJI bertujuan untuk memberikan edukasi literasi publikasi jurnal, sehingga peneliti terhindar dari jebakan jurnal predator yang dapat merugikan karier akademik mereka.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah narasumber berpengalaman di bidang akademik dan jurnal ilmiah, termasuk Ikhwan Arief, PhD (Managing Editor DOAJ), Handoko (Editor Jurnal Scopus), Tanzil Multazam (Dewan Pengawas RJI), Andista Candra Yusro (Wakil Ketua RJI), dan Dr. Yusuf Saefudin (Sekjend RJI). Para narasumber menekankan pentingnya literasi jurnal dalam mencegah kesalahan ilmiah (scientific misconduct).
Andista menyoroti isu integritas akademik yang menjadi perhatian utama di dunia publikasi ilmiah saat ini.
“Menghindari kesalahan ilmiah adalah hal yang sangat penting. Kasus-kasus seperti pencopotan gelar guru besar dan duplikasi karya ilmiah mahasiswa yang belakangan ini viral, harus menjadi refleksi bersama tentang pentingnya menjaga integritas dalam publikasi ilmiah,” tegasnya.
Acara ini juga menghadirkan berbagai materi yang membahas pentingnya indeksasi jurnal dalam basis data internasional seperti DOAJ dan Scopus. Ikhwan Arief dan Handoko berbagi wawasan tentang proses dan manfaat indeksasi jurnal di platform tersebut, yang dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas jurnal serta berkontribusi positif terhadap karier akademik dosen.
Sekjend RJI, Dr Yusuf Saefudin, menegaskan bahwa RJI memainkan peran penting dalam memastikan tata kelola jurnal yang baik.
“Dengan tata kelola yang baik, kita dapat meminimalisir kesalahan ilmiah dan meningkatkan kepercayaan terhadap publikasi ilmiah,” ujarnya.
Baca: Uniba Dorong Kualitas Jurnal Ilmiah, Incar Lebih Banyak Akreditasi Sinta
Yusuf juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan pendampingan teknis terkait indeksasi jurnal, tetapi juga memperkenalkan program RJI World Class University yang bertujuan untuk mendukung universitas-universitas di Indonesia agar dapat bersaing di kancah internasional melalui peningkatan kualitas publikasi ilmiah.
Para peserta menyambut baik acara ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk meningkatkan literasi jurnal dan integritas akademik di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News