JAKARTA (gokepri) — Sebanyak 13 orang, terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipil, meninggal dunia dalam insiden ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut, Senin (12/5). Peristiwa itu terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sekitar pukul 09.30 WIB.
Terkait insiden tersebut, TNI Angkatan Darat (AD) membuka kesempatan bagi anak-anak para korban meninggal dunia untuk menjadi prajurit TNI AD. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebut kesempatan ini dibuka sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI AD terhadap keluarga korban.
“TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban, apabila ada yang ingin bergabung menjadi prajurit Angkatan Darat,” kata Wahyu dalam keterangan persnya, Rabu (14/5).
Wahyu menambahkan, jajaran Kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan bimbingan bagi mereka yang berminat.
Tidak hanya itu, TNI AD juga memastikan membantu proses pemakaman seluruh korban, baik jenazah warga sipil maupun personel TNI AD. Pihaknya telah menyerahkan sembilan jenazah warga sipil ke keluarga masing-masing pada Selasa (13/5) dan membantu prosesi pemakaman hingga pukul 20.00 WIB. Korem 062/Tarumanegara dan Kodim 0611/Garut, bersama masyarakat, juga akan melaksanakan kegiatan doa bersama sampai beberapa waktu ke depan.
“Dengan ragam upaya tersebut, Wahyu berharap TNI AD dapat meringankan seluruh beban keluarga korban ledakan,” ujarnya.
Kronologi Kejadian
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologi peristiwa ledakan tersebut. “Peristiwa ledakan itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD,” jelas Wahyu.
Ia menuturkan, pada awal kegiatan, secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun lokasi peledakan, dan semuanya dinyatakan aman. Personel kemudian membuat dua lubang sumur untuk tempat memasukkan amunisi yang akan dimusnahkan. Amunisi dimasukkan, lalu diledakkan menggunakan detonator.
“Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman,” kata Wahyu.
Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator bekas pakai dari peledakan sebelumnya. Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang untuk dimusnahkan dengan cara yang sama.
“Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang,” ujar Kadispenad.
Daftar Korban
Berikut daftar nama korban meninggal dunia dalam insiden ledakan amunisi di Garut:
Korban dari TNI AD:
1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan
2. Mayor Cpl Anda Rohanda
3. Kopda Eri Dwi Priambodo
4. Pratu Aprio Setiawan
Korban dari Warga Sipil:
5. Agus bin Kasmin
6. Ipan bin Obur
7. Iyus Ibing bin Inon
8. Anwar bin Inon
9. Iyus Rizal bin Saepuloh
10. Toto
11. Dadang
12. Rustiawan
13. Endang
ANTARA
Baca Juga: Mayor Anda Rohanda, Prajurit Militan Gugur di Garut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News