Sudah Sepakat Dibatalkan, Aksi Tolak Relokasi Rempang Tetap Digelar

aksi tolak relokasi rempang
Warga Melayu yang tergabung dalam Laskar Pembela Marwah Melayu menggelar aksi unjuk rasa penolakan reloksai Rempang di Kantor BP Batam, Senin 11 September 2023. Foto: Gokepri.com/Engesti

Batam (gokepri.com) – Ratusan warga Melayu yang tergabung dalam Laskar Pembela Marwah Melayu tetap melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor BP Batam, Senin 11 September 2023.

Unjuk rasa dilakukan terkait pengembangan Rempang menjadi Rempang Eco-City. Masyarakat tak terima kawasan yang mereka huni puluhan tahun direlokasi.

Berdasarkan pantauan Gokepri.com, aksi yang dilakukan dihadiri oleh masyarakat Melayu Kepri, Melayu Riau dan Melayu Jambi.

Baca Juga: Rencana Demo Jilid II Tolak Relokasi Rempang Batal

Walau Aliansi Pemuda Melayu Kepri sudah menyatakan aksi hari ini dibatalkan namun masyarakat Melayu tetap melakukan aksi unjuk rasa.

“Ini kampung kami, jangan tindas kami,” kata salah satu warga, Said.

Ia menyebut, warga Melayu Rempang sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Tak pantas rasanya, jika masyarakat tempatan diusir.

“Rudi penghianat, menjual tanah kami,” kata dia.

Warga juga menyampaikan, lima tuntutan dalam aksi ini. Pertama, menolak penggusuran 16 kampung tua di Rempang Galang. Kedua, mendesak Polri membubarkan posko terpadu yang didirikan di Rempang.

Ketiga, menghentikan intimidasi dan kekerasan terhadap warga. Keempat, menuntut Jokowi membatalkan penggusuran 16 kampung tua, serta mencopot Muhammad Rudi sebagai kepala BP Batam. Kelima, membebaskan warga Rempang Galang yang ditahan tanpa syarat

Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan Batam, Muhammad Rudi meminta masyarakat, agar paham tentang proyek strategis nasional yang akan di bangun oleh pemerintah pusat. Kata dia, pemerintah daerah tidak punya hak penuh karena aturannya terpusat.

“Jadi bapak ibu harus paham ini. Saya minta perwakilan bapak ibu agar ikut saya ke pusat dan sampaikan langsung apa permasalahan yang terjadi,” kata Rudi.

Meski begitu, pihaknya menjamin kesejahteraan masyarakat Rempang dan Galang yang terdampak proyek ini.

“Saya ini hanya menjalankan amanat pusat. Kalau ada yang mau ikut saya ke Jakarta ayo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti