BATAM (gokepri) – Stroke tak mengenal usia, bisa menyerang siapa saja. Mendiang suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, wafat pada usia 48 tahun akibat penyakit ini.
Ibrahim Sjarief meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) setelah menjalani perawatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab serta faktor risiko stroke tanpa harus menunggu usia lanjut.
Pakar stroke di Tufts Medical Center, Lester Leung, menyebutkan bahwa 1 dari 7 kasus stroke terjadi pada seseorang yang berusia antara 18 dan 50 tahun, yang dikenal sebagai “stroke dewasa muda.” Bahkan, stroke juga dapat menyerang bayi, anak-anak, dan remaja, dengan kejadian sekitar 1 dari setiap 4.000 kelahiran hidup.
Stroke lebih sering menyebabkan kecacatan daripada kematian. Diperkirakan 1 dari 4 penyintas stroke mengalami stroke sebelum berusia 50 tahun. Oleh karena itu, mengetahui risiko dan mengenali tanda-tandanya sejak dini sangat penting untuk melindungi kesehatan otak di segala usia.
Apa Itu Stroke?
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menghentikan suplai oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak, yang dapat mulai mati dalam hitungan menit.
Ada tiga jenis utama stroke:
1. Stroke Iskemik: Jenis paling umum, terutama pada orang di bawah usia 50 tahun, terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri ke otak.
2. Stroke Hemoragik: Disebabkan oleh pendarahan di dalam atau di sekitar otak ketika pembuluh darah pecah.
3. Serangan Iskemik Transien (TIA): Sering disebut “stroke mini,” ini adalah penyumbatan sementara yang berfungsi sebagai tanda peringatan stroke di masa mendatang.
Faktor Risiko Stroke pada Orang Dewasa Muda
Faktor risiko stroke sebagian besar sama di semua kelompok usia, namun beberapa lebih umum atau tidak terdeteksi pada orang yang lebih muda. Faktor risiko umum meliputi:
* Tekanan darah tinggi (hipertensi)
* Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia)
* Gula darah tinggi (diabetes)
* Obesitas dan kurang olahraga
* Merokok
Selain itu, ada faktor risiko yang lebih relevan bagi kaum muda (bahkan mereka yang sehat):
* Pil KB dengan estrogen
* Perubahan kehamilan dan pascapersalinan
* Migrain
* Kelainan jantung seperti *foramen ovale paten* (lubang di jantung)
* Penyakit sel sabit
* Gangguan penggunaan zat (alkohol, ganja, kokain, amfetamin)
Kenali Gejala Stroke: FAST
Stroke dapat terlihat sama tanpa memandang usia. Segera hubungi bantuan medis jika mengalami gejala berikut, yang dapat disingkat dengan FAST:
1. F (Face drooping): Wajah terkulai atau mati rasa tiba-tiba di satu sisi wajah.
2. A (Arm weakness): Lengan tiba-tiba lemah atau mati rasa di satu lengan, terutama jika lunglai.
3. S (Speech difficulty): Kesulitan bicara atau bicara tidak jelas.
4. T (Time to call emergency services): Waktu sangat penting. Stroke adalah keadaan darurat medis dan tindakan segera diperlukan untuk memaksimalkan pemulihan.
Para ahli menyebut, terdapat lebih banyak penyebab stroke pada orang dewasa muda dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua. Oleh karena itu, proses diagnostik untuk mengidentifikasi penyebab stroke pada penyintas muda bisa jauh lebih lama dan lebih intensif.
Baca Juga: Brain Bypass Surgery STA-MCA, Harapan Baru Pasien Stroke dan Gangguan Otak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News