Standar Ganda Kebijakan Walikota

Batam (gokepri.com) – Dalam rangka meringankan beban hidup masyarakat terdampak pandemi virus corona (Covid-19), Pemko Batam menggelontorkan bantuan sembako. Sayangnya, penyaluran bantuan ini minim koordinasi dan pengawasan, sehingga implementasi di lapangan berbeda-beda. Ada perangkat RT yang mengantarkan langsung ke rumah-rumah warga penerima, namun ada juga yang meminta warga menjemput sendiri ke rumah RT, yang bisa memicu kerumunan warga dan tidak sesuai protokol pencegahan penularan Covid-19.

Penyaluran bantuan dengan meminta warga penerima menjemput sendiri ke rumah RT ini terjadi di salah satu perumahan di Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk. Berdasarkan daftar, terdapat 300-an kepala keluarga menerima bantuan tersebut.

Bacaan Lainnya

Senin (20/4/2020) sore, bantuan sudah tiba dan menumpuk di rumah RT. Malamnya, warga diminta mengambil bantuan hingga batas waktu pukul 24.00 malam itu juga. Warga pun berbondong-bondong ke rumah Ketua RT.

Pola yang sama juga dilakukan saat pendistribusian hand sanitizer bantuan Singapura. Warga juga diminta datang ke fasum, bukan diantar ke masing-masing rumah warga. Karena ada yang masuk kerja, beberapa warga tidak menikmati hand sanitizer gratis tersebut.

Sementara itu pola pendistribusian berbeda dilakukan Kecamatan Lubukbaja. Penyaluran sembako dilakukan dengan metode pengantaran langsung ke rumah penerima oleh perangkat RT/RW. Pada saat pengantaran, perangkat RT/RW didampingi pihak Kelurahan, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas setempat.

Pola ini dilakukan untuk menghindari terjadi kerumunan masyarakat yang akan menerima bantuan tersebut. Sesuai dengan imbauan pemerintah agar menghindari kegiatan yang
mengumpulkan massa dan tetap jaga jarak.

Dalam kegiatan pembagian sembako tersebut, juga dilakukan sosialisasi agar masyarakat mematuhi imbauan pemerintah. Mengingat hal itu diperlukan guna memutus mata rantai
penyebaran Virus Corona agar tidak meluas.

“Untuk sementara warga tinggal di rumah dulu, ikuti protokol kesehatan, kalau tidak ada kepentingan mendesak jangan keluar rumah,” pesan Camat Lubuk Baja, Novi Harmadyastuti, S.Sos kepada warga.

Pendistribusian sembako di Kecamatan Lubukbaja dilakukan serentak di lima kelurahan, Sabtu (18/4). Dimulai pukul 08.00 WIB dan bertahap sampai 21 April 2020.

“Kita salurkan tahap pertama sejumlah 17.844 paket sembako. Dengan rincian Kelurahan Baloi Indah 3.883 paket, Batu Selicin 3.289 paket, Tanjung Uma 4.723 paket, Kampung Pelita 2.729 paket, dan Lubuk Baja Kota mendapat 3.220 paket sembako,” kata Novi.

Lubukbaja merupakan kecamatan pertama program Pemko Batam dalam pendistribusian sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa Sembako yang disalurkan ini merupakan paket sembako tahap pertama yaitu pengalihan dari kegiatan bazar sembako yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Setiap paketnya berisi 5 kg beras, 2 liter minyak, dan 1 kg gula.

“Ini adalah paket sembako tahap pertama. Nantinya di awal Mei akan kita distribusikan kembali paket tahap kedua untuk 260.000 KK, yang setiap paketnya berisi 10 kg beras, 3
liter minyak goreng, dan 1 dus mie instan,” sebut Rudi.

Bantuan tahap kedua nantinya akan diupayakan dapat berlangsung selama 6 bulan dengan menggunakan anggaran Pemko Batam, Provinsi Kepri, dan BP Batam. Untuk itu Pemerintah Kota Batam juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Kepri.

Rudi sendiri sudah menegaskan agar pendistribusian sembako dilakukan sesuai protokol pencegahan penularan Covid-19. Yakni dengna diantar satu per satu ke setiap rumah warga penerima bantuan, tidak dengan cara mengumpulkan massa.

“Jadi kalau ada yang pembagian sembakonya mengumpulkan orang banyak, itu bukan dari Pemko Batam,” tegas Rudi. (wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *