BATAM (gokepri) – Pengembangan Rempang dan Galang sebagai pusat ekonomi baru Indonesia tidak hanya membutuhkan konsep besar, tetapi juga kesiapan infrastruktur yang memadai. Jembatan 2 Barelang, penghubung strategis menuju kawasan tersebut, kini menjadi perhatian utama Badan Pengusahaan (BP) Batam.
BP Batam akan memeriksa kondisi Jembatan 2 Barelang sebagai bagian dari persiapan pengembangan Pulau Rempang dan Galang menjadi kawasan ekonomi baru. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan jembatan tetap aman dan mampu menanggung beban lalu lintas yang meningkat seiring pengembangan wilayah tersebut.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menjelaskan pemeriksaan akan dilaksanakan melalui uji beban atau loading test. Kondisi jembatan harus dipastikan mampu mendukung lalu lintas yang meningkat pesat seiring dengan rencana pengembangan. “Pengujian beban pada Jembatan 2 Barelang akan dilakukan pada 3 dan 4 Desember 2024,” ujar Ariastuty, Jumat (29/11/2024).
Baca: Kelanjutan Investasi Rp174 Triliun Xinyi di Rempang Eco City, Jadwal Groundbreaking 2025
Selama pengujian, lalu lintas di Jembatan 2 akan ditutup secara berkala. Penutupan ini akan berlangsung sekitar 15 menit setiap kali pengujian dilakukan. Ariastuty meminta maaf atas potensi gangguan lalu lintas yang mungkin terjadi selama pelaksanaan pekerjaan. “Kami memohon maaf jika pekerjaan ini mengganggu kelancaran lalu lintas,” katanya.
Pengujian ini menjadi bagian dari upaya BP Batam untuk memastikan kelayakan infrastruktur dalam mendukung realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City. Sebagai jembatan yang menjadi jalur utama menuju Pulau Rempang dan Galang, keandalan Jembatan Barelang 2 dinilai sangat vital.
BP Batam juga menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan pengembangan Kawasan Rempang sebagai pusat ekonomi baru. Ariastuty menyebutkan langkah ini bertujuan menjadikan Batam sebagai salah satu destinasi investasi unggulan di Indonesia.
Sebagai mesin ekonomi baru, Rempang diharapkan dapat menarik investasi besar.
“PSN Rempang Eco-City diharapkan memberikan dampak besar pada pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu, kami terus memaksimalkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung,” ujar Ariastuty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News