MAJALENGKA (gokepri) – Presiden Prabowo Subianto menekankan peran krusial petani sebagai pilar kedaulatan negara dalam acara panen raya padi serentak di 14 provinsi yang dipusatkan di Majalengka, Senin (7/4). Ia mengapresiasi petani sebagai produsen pangan utama dan mengingatkan pentingnya akal sehat serta kecintaan rakyat dalam pembangunan.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan mendalam kepada para petani sebagai tulang punggung bangsa. “Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” kata Presiden di hadapan ribuan petani dan tamu undangan.
Prabowo juga mengkritisi sikap sebagian elite yang dianggap belum cukup memahami pentingnya peran petani dalam keberlangsungan negara. Ia menekankan kunci keberhasilan pembangunan bukan hanya intelektualitas, melainkan juga akal sehat dan kecintaan tulus kepada rakyat. “Kita butuh orang pintar, tapi yang lebih penting adalah mereka yang punya akal sehat dan benar-benar cinta rakyat. Kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa,” ucapnya, disambut canda dan tawa audiens.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga mengapresiasi laporan dari beberapa daerah, termasuk Jawa Timur dan Ngawi, yang berhasil meningkatkan produktivitas padi dengan penggunaan pupuk yang lebih minim, sebagai langkah awal menuju pertanian yang mandiri dan berkelanjutan. “Kita akan uji coba, cari teknik dari mana saja, dan berbagi pengalaman antardaerah. Tujuannya satu, kita bisa buat pupuk sendiri di kampung kita sendiri,” ujar Presiden.
Sebagai mantan prajurit, Presiden Prabowo turut mengenang pengalamannya di masa lalu, saat rakyat kecil yang hidup susah tetap mendukung tentara di medan operasi. Baginya, semangat patriotik rakyat, terutama petani, adalah fondasi utama dalam menjaga keutuhan negara. “Hari ini saya bahagia. Ini baru awalan yang bagus. Kita harus capai lebih baik lagi,” kata Presiden, disambut tepuk tangan meriah para petani.
Baca Juga: Prabowo dan Pemimpin ASEAN Bahas Strategi Hadapi Tarif Timbal Balik AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News