Batam (gokepri.com) – PLN Batam akan mengelola pembangkit pembangkit listrik tenaga surya (PTLS) ground mounted terbesar di Indonesia. Pengelolaan itu dalam rangka mewujudkan komitmen dan mendukung Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
Untuk itu PLN Batam melakukan Penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham dan Perjanjian Pendanaan Ekuitas dengan PT Aruna Cahaya Pratama, di Radisson Hotel, Batam, Rabu 7 Agustus 2024.
Perjanjian ini mencakup co-invesment kepemilikan saham PT PLN Batam di dalam PT Aruna Hijau Power (AHP) dalam rangka kerjasama proyek pembangkit pembangkit listrik tenaga surya (PTLS) 100 MWp di wilayah usaha PT Tatajabar Sejahtera.
Baca Juga: PLN Batam Sosialisasi Penyesuaian Tarif Door to Door ke Masyarakat
Kegiatan dihadiri langsung Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis, PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo dan Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto yang hadir secara daring. Hadir juga Direktur Utama PT Aruna Cahaya Pratama Robby Eduardo Quento.
Pada sambutannya, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis, PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo mengatakan kerja sama ini merupakan momentum yang bersejarah, baik bagi PLN Batam maupun PT Aruna Cahaya Pratama.
“PT PLN Batam adalah anak perusahaan dari PT PLN (Persero), BUMN dengan asset terbesar sekaligus jantungnya Indonesia. Sementara itu PT Aruna Cahaya Pratama merupakan bagian dari Salim Group. Sehingga penandatanganan ini merupakan kolaborasi dari dua perusahaan besar yang akan menjadi keluarga besar,” ujar Hartanto.
Hartanto juga memuji dan memberikan apresiasi terhadap jalannya proyek pembangunan PLTS 100 MWp Tata Jabar yang dapat selesai lebih cepat daripada target yang ditentukan.
“Hal ini menjadi legacy yang pantas kita banggakan. Dimana pembangunan PLTS 100 MWp Tata Jabar ini adalah PLTS Ground Mounted terbesar di Indonesia, menggunakan teknologi termutakhir dan menjadi proyek dengan pembangunan tercepat. Ini menjadi catatan indah bagi PT PLN Batam dan juga PT Aruna,” bebernya lagi.
Ia berharap penandatanganan perjanjian tersebut memberi manfaat dan berkah bukan hanya bagi PT PLN Batam dan PT Aruna, namun juga bagi Bangsa Indonesia dalam mempercepat pencapaian bauran energi hijau untuk masa depan yang lebih cerah.
Sejalan dengan itu Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto juga mengucapkan selamat kepada PT PLN Batam dan PT Aruna Cahaya Pratama. Menurutnya PT Aruna merupakan mitra strategis perusahaan yang sangat baik.
“Melalui kerja sama ini, pembangunan PLTS 100 MWp yang tercepat, dengan tekhnologi termutahir dan terbesar di Indonesia segera kita resmikan. Semoga kerja sama antara PLN Group dan Salim Group bisa terus di kembangkan,” kata Yusuf Didi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengungkapkan kebanggaannya karena PLN Batam yang turut serta menjadi bagian untuk impian dari negara Indonesia mencapai NZE.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Holding Kami, PT PLN (Persero) khususnya Bapak Hartanto Wibowo yang dari awal hingga akhir proyek selalu memberikan masukan dan support-nya. Inysa Allah pada Jumat ini, 9 Agustus 2024 PLTS 100 MWp Tata Jabar sudah bisa commissioning,” ucap Irwansyah.
Lebih lanjut Irwansyah menjelaskan kerja sama pembangunan PLTS dengan kapasitas sebesar 100 MWp merupakan tonggak penting dalam eksploitasi energi matahari. Proyek ini menggunakan panel surya hampir 170.000 modul yang tersebar luas pada area seluas lebih dari 85 hektar. PLTS ini menggunakan sistem panel surya yang terpasang di tanah dan tersebar pada 5 lokasi di kawasan Kota Bukit Indah Industrial City.
“Mudah-mudahan melalui penandatanganan ini menjadi ikatan keluarga antara PLN Batam dan Aruna untuk membangun kerjasama lain ke depannya,” pungkas Irwansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News