BATAM (gokepri.com) – Bagi pecinta wisata alam dan fotografi, tangga Seribu di Sekupang, Kota Batam, kini semakin populer sebagai salah satu destinasi favorit untuk menikmati keindahan matahari terbenam.
Tangga Seribu ini terletak di Kawasan Bukit Dangas, Kecamatan Sekupang. Tempat wisata ini menawarkan pemandangan spektakuler dari ketinggian, yang menjadikannya tempat seru untuk berburu sunset.
Tempat ini memiliki deretan tangga yang jumlahnya sangat banyak, sehingga dinamakan tangga seribu. Tangga itu menghubungkan pengunjung dari puncak bukit sampai di tepi laut.
Dari sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang memukau dengan latar belakang langit yang berubah warna menjelang matahari terbenam. Suasana yang tenang dan sejuk menambah pesona tempat ini, membuatnya menjadi spot sempurna untuk bersantai atau sekadar menikmati keindahan alam.
Baca Juga: Semarak Kenduri Seni Melayu Jadi Daya Tarik Wisata Batam
Lokasi ini juga langsung berhadapan dengan gedung-gedung tinggi negeri jiran, Singapura, khususnya Gedung Marina Bay. Dari lokasi ini terlihat jelas deretan aktivitas kapal tanker melintasi Selat Malaka.
“Kami sering datang ke sini untuk menikmati sunset. Pemandangannya luar biasa, terutama saat langit cerah. Rasanya seperti memiliki tempat ini sendiri,” ujar Ardi, seorang warga lokal yang rutin berkunjung ke Tangga Seribu, Minggu 11 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, untuk berkunjung ke lokasi tersebut cukup mudah, pengendara roda dua maupun roda empat dapat berkunjung ke tempat wisata ini.
“Pake mobil sudah bisa,” kata dia.
Menuju lokasi ini, ada beberapa alternatif kendaraan yang dapat ditumpangi. Sebab, jalan menuju lokasi ini dapat ditempuh lewat Kampung Tua Tiban Mentarau dan lewat Simpang Lampu merah Shangrilla Sekupang.
Dari pusat kota, perjalanan menuju lokasi ini memakan waktu tempuh lebih kurang 30 menit. Akses menuju lokasi ini dapat dilalui dengan menumpangi bus Trans Batam hingga halte Kartini Sekupang, lalu perjalanan dapat dilanjutkan dengan ojek.
Sementara tiket masuk masuk ke kawasan itu hanya Rp10.000, sudah bisa beraktivitas sepuasnya di lokasi. Jam operasional pantai mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.
“Di pintu masuk ada dua petugas yang berjaga mengutip tiket. Tiket masuk cuma Rp10 ribu,” kata dia.
Koordinator Pengelolah kawasan wisata Tangga 1000, Zaenal Arifin menyebutkan harga tiket masuk Rp10 ribu itu sudah termasuk fasilitas di dalam kawasan wisata.
“Untuk tiket masuk Rp10 ribu. Sudah termasuk biaya parkir,” kata Zeanal.
Wisata Tangga Seribu ini tidak hanya menyuguhkan spot terbaik dari atas bukit untuk berburu view sunset dan sunrise tapi juga bisa menjadi tempat hiking dan berkemah (camping)
“Calon pengunjung yang ingin camping bisa boking terlebih dahulu,” kata Zaenal.
Untuk paket berkemah pihak pengelola wisata menyediakan tenda camping yang bisa disewa mulai dari Rp50 hingga Rp100 ribu per malam. Tenda itu untuk dua orang. Sementara tenda besar, juga tersedia di lokasi.
Selain itu, bagi calon pengunjung yang ingin membawa tenda, mendirikan tenda sendiri petugas hanya mengutip biaya menginap per malam sebesar Rp10 ribu per orang. Pengunjung sudah dapat menikmati fasilitas penerangan listrik dan kamar mandi.
Sementara bagi yang ingin menyewa lokasi untuk acara pengunjung hanya dikenakan tarif tiket masuk Rp10 ribu dengan dengan pemesanan tiket minimal 10 orang pengunjung.
Pengunjung yang berkemah di lokasi tersebut juga tak perlu khawatir terhadap keamanannya, karena pengelola juga tinggal di kawasan tersebut.
Pariwisata Kepri Butuh Dukungan Banyak Pihak
Kadispar Kepri Guntur Sakti mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan dan sinergi lintas sektor, baik Pemerintah Provinsi Kepri, maupun pemerintah kota, serta stakeholder lainnya, untuk mencapai target 100 ribu kunjungan wisman di tahun 2024 ini.
“Ini juga untuk mendukung total target kunjungan 3 juta wisman ke Kepri. Sehingga perlu dukungan dan sinergi dari berbagai lintas sektor,” kata Guntur.
Ia berharap, kepada seluruh stakeholder yang membidangi atraksi pariwisata untuk dapat menelurkan kebijakan dan program, yang mendukung tercapainya target kunjungan wisman ke Kepri.
Karena menurutnya, dalam praktik penyelenggaraan kepariwisataan di Kepri, sangat membutuhkan spirit, strategi, dan koordinasi lintas sektor, lintas aktor dan juga lintas koridor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penulis: Engesti Fedro