BATAM (gokepri) – Wali Kota Batam Amsakar Achmad terus berupaya menanamkan budaya bersih di masyarakat sebagai kunci utama mengatasi masalah sampah. Dukungan fasilitas dan partisipasi aktif warga dinilai krusial untuk mewujudkan Batam yang bersih dan sehat.
Amsakar ingin menanamkan norma kebersihan yang berkelanjutan kepada masyarakat demi menuntaskan persoalan sampah di kota tersebut. “Intinya dibutuhkan dua hal. Pertama, kerja keras dari pemerintah, dan yang kedua, partisipasi serta kesadaran warga. Kalau itu berjalan beriringan, Insya Allah persoalan ini pelan-pelan bisa terurai,” ujar Amsakar pada Senin, 21 April 2025.
Ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas situasi pengelolaan sampah pascalebaran yang dinilai lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun masih terdapat beberapa wilayah perumahan yang belum terlayani secara maksimal, secara umum penanganan sampah di Kota Batam dinilai lebih terkendali. “Sekarang Alhamdulillah kami sudah didukung sarana seperti dua buldoser, 14 arm-roll, dan 40 bin kontainer. Jadi kami sudah totalitas dalam memecahkan masalah ini,” tambahnya.
Amsakar juga aktif melibatkan pihak swasta dalam upaya mengatasi persoalan sampah ini dengan membawa isu tersebut ke forum diskusi bersama pengusaha se-Kota Batam untuk mendapatkan dukungan. “Kemarin juga ada pelaku usaha yang akan menyumbangkan buldoser dan ada juga yang siap membantu incinerator dengan kapasitas 20 ton per hari. Bahkan dari Kantor Staf Presiden (KSP) ada bantuan incinerator berkapasitas 5 sampai 10 ton per hari,” ungkapnya.
Amsakar menegaskan pentingnya penerapan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah, termasuk potensi penerapan denda hingga Rp2,5 juta bagi para pelanggar. “Saya ingin membangun semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat. Perda memang harus ditegakkan, tapi idealnya kesadaran tumbuh dari dalam,” pungkasnya.
Baca Juga: Aksi Warga Rekam Pembuang Sampah Sembarangan Dihadiahi Rp5 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News