Penyebab Penyakit Jantung Mengintai Usia Muda

penyebab penyakit jantung di usia muda
Ilustrasi gula. NEW YORK TIMES

BATAM (gokepri) – Penyakit jantung selama ini dikenal sebagai penyakit degeneratif yang umumnya menyerang mereka yang telah berusia lanjut. Namun, perubahan gaya hidup modern telah membawa ancaman ini lebih dekat kepada generasi muda.

Di Indonesia, 651.000 orang kehilangan nyawa akibat penyakit jantung setiap tahunnya, dan tren ini mulai menunjukkan peningkatan kasus pada usia yang lebih muda.

Bacaan Lainnya

Dr Makhyan Jibril Al Farabi, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, menjelaskan pergeseran tren ini tidak bisa dianggap remeh.

“Jika sebelumnya penyakit jantung banyak ditemukan pada usia 60 hingga 70 tahun, kini tidak jarang kami temukan pada mereka yang baru menginjak usia 30-an,” ungkapnya dalam siaran langsung.

Faktor Penyebab dan Perubahan Gaya Hidup

Menurut Dr. Jibril, selain faktor genetik, perubahan gaya hidup yang buruk menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya risiko penyakit jantung di kalangan usia muda.

“Akses mudah ke makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, ditambah dengan kebiasaan merokok dan kurangnya aktivitas fisik, menjadikan generasi muda rentan terhadap penyakit ini,” jelasnya.

Ia menambahkan metabolisme tubuh mulai melambat pada usia 20-an akhir hingga awal 30-an.

“Jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat dan rutin berolahraga, kandungan lemak dan gula dalam darah akan semakin sulit diolah tubuh, dan akhirnya menumpuk menjadi lemak yang memperparah kondisi pembuluh darah,” tambahnya.

Pencegahan

Dr. Jibril menyarankan beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko penyakit jantung di usia muda. Pertama, hindari makanan dan minuman manis, terutama minuman kemasan yang tinggi gula. Gula yang tidak digunakan sebagai energi akan disimpan tubuh sebagai lemak, yang seiring waktu dapat menyumbat pembuluh darah.

Kedua, kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan dan jeroan.

“Lemak memang dibutuhkan tubuh, tetapi dalam jumlah yang tepat. Konsumsi berlebihan justru akan berbalik menjadi ancaman,” katanya.

Ketiga, hindari makanan ultra processed. Makanan yang melalui banyak proses pengolahan bisa memicu pelepasan zat-zat yang kurang sehat jika dikonsumsi berlebihan. “Makanan modern seperti teh boba dan minuman manis lainnya juga masuk dalam kategori ini, bukan hanya sekadar ayam goreng atau burger,” ujar Dr. Jibril.

Kerusakan Pembuluh Darah di Usia Muda

Mengutip teori terbaru, Dr. Jibril mengungkapkan pembuluh darah jantung pada usia 30-an sudah bisa mulai mengalami kerusakan kecil.

“Pembuluh darah bisa mengalami luka kecil akibat banyaknya ‘kotoran’ dalam darah. Lemak atau kalsium yang terjebak pada luka ini bisa menyebabkan penyumbatan seiring waktu,” paparnya.

Ia juga menekankan kebiasaan buruk yang dilakukan sejak muda akan memberikan dampak nyata di kemudian hari.

Baca: Banyak Pasien Gangguan Irama Jantung di Indonesia Masih Usia Produktif

“Kebiasaan buruk ini seperti bom waktu. Sekali terkena serangan jantung, potensi kematian sangat tinggi, jauh lebih berbahaya dibandingkan penyakit lain seperti kanker atau diabetes,” tutupnya.

Peringatan ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan kesehatan jantung sejak dini. Gaya hidup yang sehat bukan hanya untuk menjaga kebugaran hari ini, tetapi juga sebagai investasi untuk masa depan yang lebih baik. BISNIS.COM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait