Penggunaan Alat Uji PCR Kurang Tenaga

Batam (gokepri.com) – Kota Batam mulai menggunakan alat uji polymerase chain reaction (PCR) untuk mempercepat dan memperluas cakupan tes Covid-19. Sayangnya, pengoperasian peralatan ini masih minim tenaga.

Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam Slamet Mulsiswanto mengatakan, pihaknya mulai mengoperasikan dua real time PCS Bio-Rad CFX-9 bantuan Singapura itu untuk mengetes 50 sampel swab (usap) per hari. Padahal sebenarnya, dua alat itu dapat digunakan mengetes hingga 120 sampel usap per hari.

Bacaan Lainnya

“Kami baru bisa mengetes 50 sampel per hari karena keterbatasan tenaga. Hanya delapan orang BTKLPP Batam yang bisa mengoperasikan,” kata Slamet, Minggu (12/4/2020).

Menurut Slamet, satu kali pengujian bisa untuk mengecek 24 sampel sekaligus. Prosesnya sekitar 5 jam. Namun persiapannya memerlukan waktu lebih lama.

“Sebelum running prosesnya lama. Perlu diidentifikasi, dipreparasi/ekstraksi, dimaster mix, sampai diperiksa dengan PCR-nya, sekitar 3 sampai 4 hari,” papar Slamet.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menjelaskan, dengan menggunakan PCR, hasil tes bisa segera diketahui sehingga penanganan bisa lebih cepat. Karena pemeriksaan sudah bisa dilakukan di Batam, tanpa harus dikirim terlebih dahulu ke Jakarta.

“Sampel yang sudah masuk terutama PDP (pasien dalam pengawasan) dan OTG (orang tanpa gejala) yang closed contact dengan terkonfirmasi yang akan diperiksa terlebih dahulu,” terang Didi. (wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *