
Batam (gokepri) – Pemerintah memutuskan warga yang tinggal sejumlah kampung tua akan direlokasi ke tempat baru yang masih termasuk kawasan Rempang, yakni Tanjung Banun. Keputusan setelah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dua kali bertemu warga secara langsung.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi memastikan lokasi baru itu berada di Tanjung Banun masih berada di dalam wilayah Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau. “Jadi, nanti terserah mereka mau pilih yang mana. Di Dapur 3 Sijantung sedang kami kerjakan, dan mau ke Dapur 6 Tanjung Banun juga silakan,” ujar Rudi, Kamis 21 September 2023. Untuk perkembangannya, kata dia, saat ini pihaknya masih terus melakukan pengerjaan di lokasi relokasi yang ditargetkan selesai dalam waktu tujuh bulan.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menambahkan, ditambahnya satu lokasi baru untuk relokasi warga itu merupakan hasil permintaan warga saat bertemu dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Pulau Rempang. “Seperti yang Pak Bahlil bilang, ada rencana menambah (lahan relokasi-red) di Dapur 6 Tanjung Banun,” kata Ariastuty.
Namun, kata dia, lokasi baru itu masih dalam pembahasan dan menunggu arahan dari pemerintah pusat. “Kami masih menunggu kepastiannya, besok bapak (Kepala BP Batam) juga akan dipanggil Menko Perekonomian, kita tunggu saja,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat menemui warga Pulau Rempang pada Senin (18/9) merespons permintaan warga terkait lokasi relokasi yang tetap berada di Pulau Rempang.
Bahlil mengatakan akan membahas hal itu ke pemerintah pusat dengan kementerian terkait. Dia menyebutkan, dalam pemilihan lokasi lahan di wilayah Rempang itu pihaknya juga mengajak perwakilan masyarakat setempat. “Nanti untuk lokasi lahan Rempang di mana, kita juga minta masukan dari perwakilan bapak-ibu. Kita buka peta wilayah Rempang bersama-sama,” ucapnya.
Berdasarkan data, tahal awal relokasi ada empat kampung tua yakni Rempang Cate, Tebing Tinggi, Sembulang dan Dapur Enam. Pemerintah menargetkan tenggat relokasi pada 28 September mendatang.
Sebagai gambaran, Pulau Rempang bakal dijadikan kawasan industri, perdagangan dan wisata dengan nama Rempang Eco City. Pembangunan kawasan industri itu digarap PT Makmur Elok Graha (MEG). Investor yang akan masuk adalah industri kaca untuk panel surya yang dibangun Xinyi Group, perusahaan China.
Baca Juga: Siapa Xinyi, Calon Investor Pertama yang Masuk Rempang Eco City
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News