Pembangunan RS Khusus Corona di Galang Molor

Batam (gokepri.com) – Pembangunan Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 atau virus corona di Pulau Galang, Batam, molor. Rumah sakit yang dibangun 8 Maret 2020 ini ditargetkan selesai 28 Maret. Hanya saja hingga kini masih ada fasilitas yang dalam tahap penyelesaian.

Molornya pembangunan rumah sakit corona di Pulau Galang ini diakui Presiden Joko Widodo. Presiden menyebut ada keterlambatan penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Pulau Galang, akibat faktor cuaca.

Bacaan Lainnya

“Ini maksimal Senin [seharusnya] sudah bisa dioperasikan. Memang ada keterlambatan 3-4 hari. Karena ada transportasi bahan material yang terkendala karena cuaca,” ungkapnya, saat meninjau lokasi, Rabu (1/4/2020).

Ia sebelumnya berangkat dari Jakarta pada pagi tadi dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Jokowi tiba di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, sekitar pukul 12.30 WIB.

Dalam peninjauan rumah sakit itu, ia memakai masker dan helm proyek warna putih sambil menerima penjelasan dari tim proyek. Jokowi juga didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.

Pada Rabu (25/3), Basuki sempat menyebut kemajuan pembangunan RS di lahan bekas kamp pengungsi Vietnam ini mencapai 78 persen. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun menyebut RS siap digunakan pada Senin (30/3) pekan ini.

Presiden melanjutkan pembangunan RS ini sebagai bentuk persiapan menghadapi kemungkinan yang lebih buruk dalam wabah Corona. Pihaknya pun menyiapkan 360 tempat tidur (bed) di RS darurat ini. Selain itu, ada 20 ruang isolasi ICU dan dan 30 ruang non-ICU.

“Semuanya ini memang kita rencanakan dan siapkan. Kita berharap tidak terjadi, tapi paling tidak kita siap,” ujar dia.

Ia mencontohkannya dengan Wisma Atlet yang menyediakan 2.400 bed siap. “Tetapi alhamdulillah sampai saat ini baru dipakai 400,” timpalnya.

Jika wabah Covid-19 usai, Jokowi berencana memfungsikan RS tersebut sebagai lokasi riset penyakit menular. “Kalau semuanya selesai, baru kita alihkan untuk penggunaan lain. Rencananya untuk RS penyakit menular dan riset penyakit. Riset dan RS penyakir menular,” ujar dia. (nana)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *