Menikmati Konser di Tengah Hutan ala Panbil Amphy Theatre

Panbil Amphy Theatre
Para penonton konser bertajuk Beratapkan Langit di Panbil Amphy Theatre, akhir pekan kemarin. Foto: Gokepri.com/Engesti

Pergelaran musik di lapangan terbuka atau di dalam stadion mungkin sudah biasa. Lalu bagaimana rasanya menonton konser di tengah hutan?

Penulis: Engesti
Batam

Sensasi menonton konser di tengah hutan ini bisa dirasakan di Panbil Amphy Theatre. Lokasinya di Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam Kepulauan Riau. Panbil Amphy Theatre ini menyajikan pertunjukan musik di tengah hutan pertama di Batam.

Kawasan Panbil Nature memang terkenal dengan area rekreasi alam. Suasana alamnya sengaja diciptakan alami dan asri, sehingga tempat ini sangat nyaman dan cocok untuk liburan keluarga.

Apalagi kawasan itu, telah dibangun amphitheatre atau sebuah gelanggang terbuka di dalam hutan pinus untuk perhelatan hiburan dan seni.

Ada panggung sebagai tempat pertunjukan dan tempat duduk bagi penonton. Persis seperti stadion bola. Namun lokasinya di hutan.

Panggung di tengah hutan. Foto: Gokepri.com/Engesti

Teranyar, di lokasi itu digelar konser musik dengan mengundang band Indie Soegi Bornean dan Pusakata, akhir pekan kemarin.

Konser ini pun disambut antusias oleh masyarakat Batam. Sebab selain penampilan bintang tamu band yang lagi naik daun, penonton yang didominasi oleh kawula muda terhipnotis dengan indahnya lokasi konser yang menyatu dengan alam.

Para penonton bisa menikmati alunan musik dengan duduk nyaman dan menikmati indahnya alam tanpa harus berdiri. Berbeda dengan menonton konser dalam stadion ataupun lapangan terbuka.

Sambil menikmati lagu-lagu indie, penonton juga bisa merasakan semilir angin sehingga bebas panas dan gerah. Pepohonan tinggi di kawasan itu juga melindungi penonton dari terik matahari.

General Manager Panbil Zulkarnain mengatakan, Panbil Amphy Theatre merupakan aset Batam yang harus dijaga. Nantinya bakal ada kegiatan serupa yang akan digelar di lokasi itu.

“Ini adalah aset Batam. Ini yang kita punya nanti bakal ada kegiatan serupa lagi di sini,” kata dia, Selasa 23 Mei 2023.

Ia mengatakan, ide awal para promotor menggelarnya konser di kawasan hutan pinus ini adalah untuk upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ternyata, model konser seperti ini disukai oleh para pemuda.

Para penonton bernaung di bawah pohon pinus. Foto: Gokepri.com/Engesti

Salah seorang penonton, Ivan Hendra, merasa puas dengan sunguhan konser bertajuk Beratapkan Langit ini. Menurutnya, semua yang disugguhkan oleh bintang tamu sangat menghibur.

“Walau memang ada beberapa lagu yang saya tidak tahu juga, tapi saya sangat menikmati suasananya. Di hutan dengan lantunan lagu-lagu seperti ini memberikan sesuatu yang beda,” kata dia.

Ia berharap, konser musik bertemakan alam bisa kembali diadakan di Kota Batam. Menurutnya, suasana menonton dengan konsep seperti ini lebih nyaman dan bisa lebih dinikmati.

“Menunggu konser seperti ini lagi, saya sangat tertarik,” ujarnya.

***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BAGIKAN