Mandi Safar Jadi Event Tahunan, Tradisi Melayu untuk Menolak Bala

mandi safar tradisi melayu
Prosesi mandi safar di Pulau Penyengat, Rabu (4/9/2024). Foto: Diskominfo Tanjungpinang

Tanjungpinang (gokepri.com) – Tradisi mandi safar menjadi event tahunan yang digelar di penghujung bulan Safar. Acara tahunan ini sarat dengan nilai keagamaan dan budaya Melayu.

Dilansir laman resmi Pemko Tanjungpinang, mandi safar merupakan salah satu tradisi Melayu yang telah diwariskan turun temurun di Pulau Penyengat. Tradisi itu masih terus terjaga hingga saat ini.

Bacaan Lainnya

Mandi safar dikenal sebagai upaya untuk tolak bala atau menolak musibah dan bencana. Ritual mandi safar ini diyakini dapat mendatangkan keselamatan bagi masyarakat.

Baca Juga: Lima Desa Wisata di Kepri yang Menarik Dikunjungi

Tradisi mandi safar kental dengan nilai-nilai Islam dan mengajarkan pentingnya beristighfar, bersalawat, membaca, dan mempererat tali silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Kelurahan Penyengat, Kota Tanjungpinang ini dihadiri masyarakat hingga Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Andri Rizal, Rabu 4 September 2024.

Andri bersama Pj Ketua TP PKK Tanjungpinang Efa Sri Nurlathifa Khifayana ikut dalam prosesi memandikan sepuluh anak yang jadi peserta mandi safar. Proses memandikan itu diiringi lantunan doa dan salawat.

Pada kesempatan itu, Pj. Wali Kota, Andri Rizal bersama Pj. Ketua TP PKK Kota, Efa Sri Nurlathifa Khifayana, turut serta dalam prosesi memandikan sepuluh anak yang menjadi peserta mandi Safar, yang diiringi dengan lantunan doa dan sholawat.

Andri mengapresiasi pelaksanaan mandi safar tersebut. Ia mengatakan mandi safar merupakan tradisi yang telah lama ada. “Mandi safar diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada 2018 di Kabupaten Lingga,” ujarnya.

Menurut dia, mandi Safar bermakna sebagai rangkaian doa dan harapan untuk menghindari bala serta menjaga kelestarian lingkungan.

“Mandi Safar bukan hanya tradisi, tetapi juga daya tarik wisata budaya,” kata dia.

Ia berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi agenda rutin tahunan dengan penyelenggaraan yang semakin baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait