Lima Desa Wisata di Kepri yang Menarik Dikunjungi

desa wisata cemaga tengah
Geosite di Desa Wisata Cemaga Tengah. Foto: Dispar Natuna

BATAM (gokepri) – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki potensi besar untuk mengembangkan desa-desa sebagai tujuan wisata yang menarik. Dengan kekayaan alam, tradisi, dan kearifan lokal yang dimiliki, desa-desa di Kepri dapat menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, menarik lebih banyak kunjungan wisatawan.

Desa wisata di Kepri telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Beberapa desa bahkan berhasil masuk dalam daftar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), sebuah ajang penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada desa-desa yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan dari ADWI adalah menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang berdaya saing tinggi.

Bacaan Lainnya

ADWI menilai desa-desa berdasarkan beberapa kategori, seperti penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), Desa Digital, Souvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Homestay, dan Toilet.

Berikut adalah beberapa desa wisata di Kepulauan Riau yang layak dikunjungi:

1. Resun, Lingga

Desa Wisata di Kepulauan Riau
Air terjun di Desa Resun, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Foto: Kemenparekraf

Desa Wisata Resun terletak di Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga. Desa ini masuk dalam daftar 300 besar ADWI 2023. Potensi wisata yang dimiliki desa ini antara lain Air Terjun Mak Unggal, Air Terjun Pak Mentoh, dan Sungai Mangrove. Desa ini juga dikenal dengan warisan budaya seperti Besaman/Ratif Saman dan Mandi Safar.

Wisatawan dapat menikmati aktivitas seperti menjelajahi hutan mangrove sepanjang 7 kilometer dan camping di Sungai Kim. Paket tur mangrove tersedia dengan harga Rp250.000, termasuk perjalanan melihat kunang-kunang dan menikmati sunset.

2. Mekar Jaya, Natuna

Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022
Desa Wisata Mekar Jaya di Kabupaten Natuna. Sebanyak empat desa wisata di Provinsi Kepulauan Riau berhasil lolos 300 besar dalam kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022.(foto: Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau)

Desa Wisata Mekar Jaya, yang masuk dalam 300 besar ADWI 2022, menawarkan konsep “Back to Nature”. Terletak di Kecamatan Bunguran Barat, desa ini memiliki objek wisata mangrove yang telah ditata sejak 2018. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam dengan berjalan di sepanjang jalur mangrove atau menjelajahi hutan menggunakan speed boat. Atraksi lainnya termasuk melihat Kekah, menangkap kepiting bakau, dan membuat tepung dari buah mangrove.

3. Kampung Tua Bakau Serip, Batam

Desa Wisata di Kepulauan Riau
Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Kota Batam.

Masuk dalam 50 besar ADWI 2022, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip berada di Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Desa ini terkenal dengan ekowisata mangrove dan pantai pasir putih yang indah, dengan pemandangan yang menghadap langsung ke Singapura dan Malaysia. Konservasi mangrove dan wisata edukasi juga menjadi daya tarik utama desa ini.

4. Pulau Penyengat, Tanjungpinang

Ilustrasi. Jalan di kawasan Penyengat diperbaiki, dijadwalkan selesai Desember 2023. Foto: Diskominfo Kepri.

Pulau Penyengat, yang terletak 2 km dari Kota Tanjungpinang, adalah salah satu objek wisata bersejarah di Kepulauan Riau. Pulau ini dikenal dengan Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam Raja Ali Haji, dan Istana Kantor. Pengunjung juga dapat menikmati permainan perahu jong dan mencicipi kuliner khas Melayu seperti karipap dan nasi dagang. Momen matahari tenggelam di Pulau Penyengat menjadi salah satu daya tarik yang tidak boleh dilewatkan.

Pengembangan desa wisata di Kepulauan Riau ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata daerah dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

5. Cemaga Tengah, Natuna

desa wisata cemaga tengah
Panorama batu granit di Geopark Nasional, Desa Cemaga Tengah, Natuna. Foto: Dinas Pariwisata Natuna

Desa Wisata Cemaga Tengah, Natuna, masuk 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Desa ini punya panorama alam situs geosite Geopark Nasional berupa batu granit yang diperkirakan berusia 65 juta tahun.

Desa ini berasal dari Kepulauan Riau. Prestasi ini berdasarkan hasil kurasi yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Wisata Batu Kasah merupakan salah wisata geosite Kabupaten Natuna yang terletak di wilayah Desa Cemaga Tengah, Kecamatan Bunguran Selatan. Cemaga Tengah memiliki panorama alam yang dihiasi oleh batu-batu granit yang menghiasi bibir pantai Batu Kasah sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal, nasional dan internasional.

Pantai yang indah dan memikat hati ini jaraknya sekitar 40 menit dari Kota Ranai. Fasilitas yang tersedia di Pantai Kasah juga cukup lengkap. Terdapat toilet, kantin, mushola, dan gazebo.

Pengembangan Desa Wisata di Kepri

Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti, mengungkapkan awalnya ada empat desa wisata di Kepri yang masuk dalam 500 besar ADWI 2024. Keempat desa tersebut adalah Desa Wisata Cemaga Tengah, Desa Pesona Mata Ikan di Kota Batam, serta Desa Wisata Benan dan Mepar di Kabupaten Lingga.

“Namun, setelah melalui proses kurasi, hanya Desa Wisata Cemaga Tengah yang dinyatakan lolos ke 50 besar,” ujar Guntur di Tanjungpinang, belum lama ini.

guntur sakti
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Guntur Sakti saat pembukaan Kenduri Seni Melayu ke-26 di Harbourbay Downtown, Batam, 7 Juni. Foto: gokepri/Muhammad Ravi

Ia melihatnya sebagai bukti potensi yang dimiliki Kepri, khususnya Pulau Natuna, dalam pengembangan daya tarik sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Desa wisata memberikan dampak pada kebangkitan ekonomi dan terbukanya penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha,” ujar Guntur.

Guntur mengatakan Pemprov Kepri akan melakukan evaluasi dan pendampingan terhadap desa-desa wisata lainnya yang belum berkesempatan masuk dalam ADWI 2024. Hal ini dilakukan agar desa-desa wisata tersebut dapat menjadi penggerak sektor pariwisata dalam upaya mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Lebih lanjut 6.000 desa wisata tersebut nantinya dapat berkontribusi sekitar 4,5 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) secara nasional. Jika terwujud, ada penambahan sekitar 4,4 juta lapangan kerja di bidang ekonomi kreatif.

Kemenparekraf mencatat, dalam dua tahun terakhir kunjungan wisatawan ke desa wisata meningkat 30 hingga 50 persen, terutama di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Desa wisata diharapkan dapat mendorong capaian pergerakan wisatawan nusantara yang pada 2023 ditargetkan mencapai 1,4 miliar pergerakan. ***

Baca Juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Pos terkait