Batam (gokepri.com) – Raut wajah Reza tampak sumringah saat akan menaiki bus Trans Batam yang menjemputnya di Pelabuhan Harbourbay Batam, Sabtu (28/3/2020) sore. Lama merantau di negeri jiran, Malaysia, membuatnya ingin segera pulang ke kampung halaman.
“Saya akan pulang ke Madura,” ujar pria yang mengaku bekerja sebagai tukang kayu selama di Malaysia tersebut sambil tersenyum.
Reza adalah salah seorang dari sekitar 200-an buruh migran yang baru pulang dari Malaysia. Kebijakan Malaysia untuk memperpanjang masa pembatasan wilayah (lockdown) hingga 14 April 2020 membuatnya tak bisa bekerja lagi. Seluruh bandara dan pelabuhan laut di Malaysia beroperasi secara terbatas.
Awalnya, kebijakan lockdown diputuskan PM Muhiddin Yassin pada seluruh wilayah Malaysia, baik di Tanah Semenanjung maupun Sabah-Sarawak, per 18 Maret lalu. Kebijakan itu diberlakukan sampai 31 Maret nanti. Sekolah-sekolah dan kampus diliburkan. Pasar, mal, dan tempat perdagangan umum ditutup. Kantor-kantor pemerintah dan swasta beroperasi secara terbatas, dan pekerjaan dinas diminta dikerjakan di rumah (work from home).
Imbas lockdown membuat sejumlah TKI merasakan kesulitan untuk memenuhi biaya hidup. Mereka akhirnya memilih pulang ke tanah air melalui daerah-daerah transit. Ada yang lewat Batam, Tanjungpinang, Karimun, atau pintu masuk lain, sebelum mereka dipulangkan ke daerah masing-masing.
Namun, di daerah transit, para buruh migran ini tak bisa langsung pulang. Daerah menerapkan prosedur pemeriksaan yang ketat, mulai dari pengecekan, pendataan, pengawasan social distancing hingga karantina. Di Batam, seluruh buruh migran yang baru tiba di pintu kedatangan pelabuhan langsung dibawa menuju Asrama Haji.
Panjangnya prosedur pemeriksaan dan karantina inilah yang sering membuat para buruh migran tak ingin lama-lama di daerah transit. Banyak yang ingin segera pulang ke kampung halaman.
“Mudah-mudahan kami tidak lama di Batam,” harap Reza.
TKI lainnya, Mukhtar, mengatakan bersama rombongan bertolak dari Pelabuhan Stulang Laut, Johor. Ia mengaku tak tahu dibawa kemana bersama rombongan satu kapalnya. Tiba di pelabuhan Batam, mereka baru disampaikan untuk dimukimkan dulu di suatu tempat.
“Kami tadi datang pakai kapal Dragon. Satu kapal penuh,” katan pria asal Jambi ini.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan ribuan WNI telah tiba di Batam dari Malaysia. Mereka diinapkan di Asrama Haji Batam sebelum dikembalikan ke daerah asal.
“Mereka datang secara bertahap. Dari pemeriksaan, mereka dalam kondisi baik dan siap kembali ke daerah asal,” ujarnya perihal cek kesehatan yang dilakukan terhadap para TKI sebagai pencegahan penyebaran COVID-19
Lonjakan kedatangan buruh migran dari Malaysia melalui Batam terjadi dalam beberapa hari belakangan. Pada Kamis (26/3/2020) ada 1.364 WNI masuk ke Batam melalui pelabuhan Internasional Batam Center dan Harbour Bay Batam. Jumlah ini meningkat 309 orang dibanding hari sebelumnya, Rabu (25/3/2020) dengan 1.086 orang.
“Dari data yang kita terima, terjadi peningkatan jumlah WNI yang masuk ke Batam,” ungkap Kepala Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Batam, Anina. (wan)