Ketika Gen Z Karimun Nongkrong di Kafe, Bawa Receh Cuma Buat Bayar Parkir

Anak muda alias GenZ di Karimun sudah terbiasa membayar tagihan minuman saat nongkrong di kafe pakai kartu debit. (Ilfitra/gokepri.com)

KARIMUN (gokepri.com) – Ponsel Chandra berbunyi. Ada pesan WhatsApp dari Koko, sohib kentalnya. Dia menagih janji Chandra dua hari yang lalu yang mengajaknya hang out. Dua anak muda berambut gondrong itu sepakat ngopi bareng ke kafe.

Keduanya, kemudian meluncur ke Kafe Potocoffee Milkshake di kawasan Teluk Air, Tanjungbalai Karimun, Jumat, 29 November 2024. Mereka sengaja memilih meja yang agak ke tengah, biar leluasa untuk nongkrong.

Bacaan Lainnya

Di sana, rupanya telah menunggu Harry dan Jufri. Mereka berempat sudah kompak berteman sejak di bangku SMA. Bahkan, tempat tinggalnya pun berdekatan di Kampung Tengah.

Harry dan Jufri sudah duduk santai dengan dua cangkir minuman ngetem di meja.

Koko kemudian memanggil waitress dan memesan secangkir cappucino hangat, sementara Randi memilih segelas ice milkshake.

Jadilah, empat orang anak muda Karimun itu duduk santai sambil cerita-cerita dan tertawa lepas.

Sekitar pukul 22.00 WIB, mereka sepakat bubar. Kali ini, giliran Jufri yang membayar ke meja kasir.

Anak muda dengan stelan kaos hitam lengan panjang ini memang sengaja tak bawa uang tunai. Dia lebih memilih membayar tagihan minuman kawan-kawannya menggunakan kartu debit.

Kasir kafe pun menggesek kartu debit Faritz menggunakan mesin EDC yang sudah tersedia di konter kasir.

“Kalau dibilang tak bawa uang, ada sih cuma uang receh aja untuk bayar parkir,” ujar Jufri tertawa sambil berlalu.

Anak-anak muda di Karimun tengah asyik nongkrong di PCM Kafe. (Ilfitra/gokepri.com)

Oki Rizkianto Hadibroto (36), selaku owner Kafe Potocoffee Milkshake menuturkan, rata-rata anak muda yang nongkrong di kafenya melakukan transaksi dengan cara non tunai.

“Sekarang ini kebanyakan transaksi pakai non tunai sih, apalagi anak-anak muda malasa bawa uang tunai banyak-banyak,” kata Oki.

Pria yang pernah dipercaya sebagai Ketua HIPMI Karimun ini mengaku, Kafe Potocoffee Milkshake miliknya itu sudah lama melayani transaksi menggunakan non tunai.

“Transaksi non tunai udah lama, kalau gak QRIS BRI atau gak pakai pakai mesin EDC BRI,” ungkapnya.

Oki menyebut, jika dipersentasekan sebenarnya perbandingan antara tunai dan non tunai sudah berbanding 50 persen.

“Kalau dinominalkan, transaksi non tunai itu semalam kisaran 500 ribu an. Kalau weekend di atas satu juta,” tuturnya.

Selain melakukan transaksi non tunai, Oki mengaku juga mendapat pinjaman KUR dari BRI dengan besaran Rp100 juta.

“Saya juga pinjam KUR BRI sebanyak 100 juta. Dana itu saya gunakan untuk membeli mesin racikan kopi. Biasalah, mesin itu kan harus terus diperbarui,” terang Oki.

Kepala BRI Unit Tanjungbalai Karimun, Herbeth Nababan di kantornya mengatakan, hampir seluruh minimarket dan sejumlah kafe di Karimun sudah menggunakan merchant BRI sebagai transaksi.

Kata dia, transaksi pembayaran menggunakan uang tunai dengan non tunai di sejumlah retail di Karimun masih seimbang.

“Hanya saja, masyarakat sekarang lebih banyak meminimalkan uang tunai dalam berbelanja,” ujar Herbeth.

Dikatakan, pembayaran merchant bisa berupa mesin EDC, QRIS (programnya BI) namun dapat digunakan untuk pembayaran BRI.

Bukan hanya itu, sejumlah kafe di Karimun seperti Nadira Cafe dan Potocoffee Milkshake dan beberapa kafe lainnya juga sudah menggunakan mesin EDC.

“Pelanggan kafe kan biasanya anak-anak muda, dan mereka sudah terbiasa membayar tagihan menggunakan merchant BRI,” ungkapnya.

Herbeth mengatakan, ada istilah di kalangan anak muda yang menyebut kalau dompet hanya lah tempat untuk menyimpan kartu dan uang recehan untuk bayar parkir.

“Anak-anak muda sekarang sudah tak lagi menyimpan uang dalam dompet dengan jumlah banyak, mereka hanya menyimpan uang recehan sekedar untuk bayar parkir,” katanya.

Penulis: Ilfitra

Pos terkait