Tanjungpinang (gokepri.com) – Kepri menjadi salah satu dari 5 provinsi di Indonesia yang menerima hibah investasi infrastruktur dari Millenium Challenge Corporation (MCC).
MCC ini merupakan badan bantuan luar negeri Amerika Serikat yang memberikan hibah kepada negara-negara yang memiliki kebijakan ekonomi yang baik dan memiliki potensi pertumbuhan ekonomi.
Hibah investasi untuk Kepri diberikan melalui program Compact-2, bertujuan untuk mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah Kepri, khususnya Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang.
Baca Juga: Port of Rotterdam Tertarik Investasi Pelabuhan di Bintan
Dalam upaya mempercepat program Compact-2, Gubernur Ansar Ahmad mengadakan Silaturahmi dengan Tim Compact Development Team (CDT) dan Tim MCC di Kedai Kopi Batu 10, Tanjungpinang Senin 24 Juli 2023.
Dalam pertemuan ini, Ansar dan tim membahas langkah lebih lanjut untuk mengembangkan program Compact-2 di Provinsi Kepulauan Riau.
Ansar mengatakan tim dari MCC datang untuk memastikan langkah selanjutnya dalam program Compact-2. Ia optimistis pembiayaan infrastruktur untuk Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang dari MCC dapat mencapai angka yang maksimal, dan pemerintah provinsi akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
“Jika kita memenuhi seluruh kriteria yang telah ditetapkan, termasuk isu lingkungan, pemberdayaan ekonomi, dan penataan kawasan, saya yakin nilai hibahnya akan jauh lebih besar,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Pemprov Kepri.
Ansar yakin hibah yang diberikan MCC tidak hanya dapat digunakan untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang saja tapi juga untuk pembangunan secara menyeluruh dari sisi pelabuhan internasional hingga Gurindam 12, bahkan mencakup area Gudang Minyak.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau juga diperkirakan memiliki Indikasi Economic Return Rate (ERR) antara 14 hingga 20 persen, hal ini menjadikan Kepri berada di posisi yang kuat untuk mendapatkan hibah maksimal.
“Nantinya selain dibangun berbagai fasilitas tambahan, kami juga akan membangun pergudangan dan Cold Storage,” ujarnya.
Selain itu Pelantar II juga akan dibenahi sebagai pusat penjualan hasil laut, pihaknya juga akan menyediakan tempat untuk UMKM agar mendorong pemasaran produk lokal.
Salah satu indikator penting dalam penilaian dana hibah kata Ansar adalah isu lingkungan, sehingga penataan lingkungan menjadi langkah awal dalam pembangunan infrastruktur di Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
***