Kawal Kebijakan Ekonomi Biru, KKP Luncurkan Dua Kapal Patroli di Batam

kapal patroli KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan meluncurkan dua kapal patroli di Batam, Kamis (28/12/2023). Foto: Gokepri.com/Engesti

Batam (gokepri) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) luncurkan dua Kapal Patroli (KP) Barakuda 01 dan Barakuda 02 oleh Menteri Kelautan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis 28 Desember 2023.

Kehadiran dua unit kapal ini merupakan bukti komitmen KKP dalam peningkatan armada pengawasan untuk mengawal kebijakan Ekonomi Biru, khususnya kebijakan penangkapan ikan terukur.

Bacaan Lainnya

Menteri Kelautan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, dua kapal ini untuk mengawasi laut di Indonesia Timur dari ancaman ilegal fishing dan berbagai kejahatan internasional.

Baca Juga: KKP Optimalkan Pengawasan, Putus Distribusi Ilegal Benih Lobster

“Idealnya kita perlu 70 kapal pengawas sekarang kita hanya punya 34 unit, ini masih kurang. Tidak hanya sektor perikanan saja tapi juga ruang-ruang laut perlu pengawasan,” kata dia.

Ia menjelaskan, kapal ini dibangun dengan anggaran Rp250 milar selama dua tahun dan salah satu kapal tercepat di kelasnya. Memiliki panjang 50.000 meter kapal ini mampu membawa penumpang hingga 22 orang.

“Kapal ini lahir dari karya anak bangsa memiliki kecepatannya hingga 30 knot,” kata dia.

Kapal Patroli Barakuda 01 dan 02 yang diluncurkan Kamis (28/12/2023). Foto: Gokepri.com/Engesti

KP Barakuda dilengkapi dengan teknologi Fin stabilizer teknologi ini berguna untuk mendukung manuver dan kestabilan kapal. Selain itu, teknologi interceptor untuk mendukung efisiensi kerja mesin dan daya dorong kapal.

Teknologi modern lainnya seperti water canon rope cutter juga tersedia untuk melumpuhkan kapal ilegal dan memotong tali atau jaring yang membelit propeller saat melakukan pengejaran kapal.

“Pandangan ruang kemudi 360° untuk mendukung operasional kapal saat pengejaran kapal ilegal kapal ini juga punya towing hook untuk menarik kapal ilegal yang telah dilumpuhkan,” kata dia.

Sementara, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, menyebutkan nama barakuda dipilih kerena filosofi ikan barakuda yang kuat dari berbagai kondisi.

Sebagai gambaran gagahnya kapal pengawas berkecepatan tinggi yang mampu melakukan manuver lincah untuk memerangi pencurian ikan. Layaknya ikan barakuda yang mudah menangkap mangsanya karena lincah, cepat serta memiliki rahang yang kuat untuk melumpuhkan mangsa.

“Nama barakuda kita ambil karena ikan ini mampu beradaptasi dengan lingkungan dan kuat menghadapi berbagai medan,” kata dia.

PSDKP juga berkomitmen menjaga laut Indonesia dari ancaman kejahatan laut salah satunya pencurian lobster.

“Benih-benih lobster itu adalah harta paling berharga. Di Vietnam itu angkanya sampai Rp20 triliun,” kata dia.

Sepanjang kurun waktu 20 tahun banyak hasil laut Indonesia yang lolos ke negara tetangga, sementara Indonesia sebagai negeri penghasil tidak mendapatkan untung.

“Ini yang saya minta terus kepada aparat untuk menjaga laut kita tetap terjaga dengan baik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti

Pos terkait