Jembatan Batam-Bintan Diproyeksikan Jadi Penghubung Wisata di Kepri

Proyek Jembatan Batam-Bintan
Desain pembangunan Jembatan Batam-Bintan. Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR

Batam (gokepri.com) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mengungkapkan bahwa pembangunan Jembatan Batam-Bintan diproyeksikan menjadi salah satu faktor penting atau game changer dalam pengembangan pariwisata di Kepri.

Menurut Ansar, proyek ini akan menjadi bagian dari upaya menciptakan konektivitas antara pulau-pulau di wilayah tersebut, serta meningkatkan hubungan dengan wilayah lain, termasuk internasional.

Bacaan Lainnya

Ansar mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPDA). Pemerintah juga akan menjadikan road map atau peta jalan transformasi ekonomi Kepri yang baru rampung disusun bersama Bappenas.

Baca Juga: Kepri Pastikan Ketersediaan Lahan Jembatan Batam Bintan

“Nah di sana sudah ada panduan peta jalan transformasi ekonomi termasuk core utamanya adalah pariwisata yang salah satu game changer adalah membangun linked pariwisata baik antar pulau kita maupun juga dengan wilayah lainnya bahkan dengan wilayah di luar negeri,” jelas Ansar.

Dalam dokumen tersebut, pariwisata dianggap sebagai salah satu inti dari transformasi ekonomi dengan Jembatan Batam-Bintan menjadi kunci penting untuk memperkuat konektivitas antar pulau.

“Salah satu game changer yang harus kita kejar adalah dukungan dari Bappenas yaitu, pembangunan Jembatan Batam-Bintan. Karena ini akan memudahkan komunikasi antarpulau,” ujar Ansar.

Kepri Tourism Forum yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kepri di Hotel Aston Pelita, Kota Batam, Kamis (22/8/2024). Foto: Gokepri.com/Muhammad Ravi

Ia juga menambahkan bahwa saat ini proses pembangunan jembatan tersebut sudah dalam tahap uji kedalaman tanah yang sedang berlangsung dan diperkirakan akan selesai dalam satu atau dua bulan ke depan. Setelah itu, proyek ini akan segera dilelang.

Gubernur Ansar menekankan bahwa pembangunan jembatan ini tidak hanya akan mempermudah mobilitas, tetapi juga akan mendukung pengembangan Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB).

“Otomatis kalau itu nanti sudah akan dilelang, kita akan kejar karena sudah beberapa kali kita sampaikan bahwa Bintan itu, termasuk Tanjungpinang, Karimun harus kita dorong menjadi kawasan FTZ menyeluruh seperti Batam, Rempang dan Galang,” jelas Ansar.

Hal ini diharapkan akan meningkatkan kebebasan arus keluar-masuk barang dan orang antar wilayah, serta memperkuat empat kabupaten/kota tersebut sebagai koridor pariwisata di Kepri.

“Maka linked tourism itu kita jadikan sebagai penguat untuk mempercepat kunjungan wisata,” ujarnya.

relaksasi visa kepri
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Guntur Sakti. Foto: Gokepri/Muhammad Ravi

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti, menyampaikan target kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Kepulauan Riau tahun 2024 sebesar 3 juta kunjungan melalui 4 pintu masuk internasional yang ada, yaitu pintu masuk pelabuhan internasional di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kota Tanjungpinang, serta melalui pintu masuk pelabuhan dan bandara internasional di Kota Batam.

Sementara itu, jumlah kunjungan Wisman ke Kepulauan Riau selama Januari-November 2023 sebanyak 1,53 juta kunjungan. Jumlah kunjungan Wisman ke Kepulauan Riau di tahun 2024 yang ditargetkan meningkat menjadi dua kali lipat ini mendorong Guntur Sakti menyiapkan strategi untuk dapat memenuhi target tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Ravi

Pos terkait