Batam (gokepri.com)- Beberapa perumahan di Kota Batam saat ini menggunakan meteran listrik prabayar atau yang akrab disebut token.
Staf Humas bright PLN Batam, Yoga Perdana, mengatakan, sebagian masyarakat Kota Batam kerap mempertanyakan nominal pembelian yang tidak sama dengan jumlah listrik yang didapatkan.
Yoga menjelaskan, nominal pembelian bukan menjadi acuan jumlah kilo Watt hour (kWh) yang didapatkan pelanggan.
“Jadi begini, misalnya pelanggan membeli token Rp 100 ribu, terus saat diisi dapatnya 60. Itu bukan Rp 60 ribu tapi jumlah kWh yang didapat 60 kWh,” jelasnya, Selasa (12/5/2020).
Yoga menjelaskan, dalam setiap pembelian token ada potongan yang langsung dilakukan. Salah satunya Biaya Penerangan Jalan Umum (BPJU).
“Di Batam BPJU untuk golongan rumah tangga sebesar tujuh persen,” jelasnya.
Sehingga lanjutnya, jumlah kWh yang didapatkan masing-masing rumah warga pengguna listrik prabayar berbeda-beda. Tergantung dari golongan rumahnya.
Agar lebih jelas dan tidak penasaran Anda bisa mengunjungi website plnbatam.com dan klik Hitung Listrik Prabayar. (r)