Inflasi Terkendali, Stabilitas Ekonomi Terjaga

Inflasi kepri sekarang
Aktivitas di Pasar Tiban Centre, Sekupang, Kota Batam, Juni 2023. Foto: gokepri/Candra Gunawan

Batam (gokepri) – Harga kebutuhan di Provinsi Kepulauan Riau tak mengalami kenaikan signifikan meski ada Idul Adha yang membuat lonjakan permintaan. Inflasi ada di level terkendali, stabilitas ekonomi terjaga.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan inflasi bulanan sebesar 0,49 persen pada Juni 2023. Kelompok transportasi, khususnya tarif angkutan udara, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pendorong utama inflasi pada bulan Juni 2023. Permintaan yang meningkat terkait Hari Raya Idul Adha turut berkontribusi pada kenaikan harga telur ayam ras, aneka sayuran, dan cabai rawit.

Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri Adidoyo Prakoso mengungkapkan Berkat sinergi TPID yang berperan aktif, inflasi berhasil terkendali, memberikan dampak positif bagi perekonomian wilayah tersebut.

“TPID mampu mengatasi tantangan tersebut dengan mengimplementasikan berbagai strategi. Penurunan harga bensin, kebijakan lanjutan penurunan harga bensin non-subsidi, serta normalisasi harga daging ayam setelah periode kenaikan sebelumnya, menjadi faktor penting dalam menekan inflasi,” papar dia.

Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mencatatkan inflasi masing-masing sebesar 0,52 persen (mtm) dan 0,29 persen (mtm). Kepri juga berhasil mencatatkan inflasi tahun kalender Juni 2023 dibandingkan Desember 2022) sebesar 0,62 persen (year to date/ytd), menjadi inflasi ytd terendah di antara 10 provinsi di Sumatera. Inflasi tahunan (IHK Juni 2023 dibandingkan Juni 2022) mencatatkan angka 2,64 persen (year on year/yoy), tetap terkendali dalam kisaran target inflasi nasional 3%±1%.

“Keberhasilan TPID Kepri dalam mengendalikan inflasi merupakan buah dari kolaborasi dan inovasi yang baik,” sambung Adidoyo. Pada Juni 2023, TPID secara konsisten memantau distribusi dan ketersediaan kebutuhan pokok, termasuk upaya mengantisipasi kebutuhan daging sapi menjelang Hari Raya Idul Adha. Dalam rangka mendukung stabilitas harga bahan pangan, TPID juga menjalankan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang melibatkan kelompok tani, produsen bahan pangan, asosiasi distributor, serta pelaku usaha perdagangan.

Salah satu langkah inovatif yang diambil TPID adalah membentuk gerai tani di Kabupaten Natuna yang dikelola oleh kelompok petani muda. Gerai tani tersebut bertujuan untuk memudahkan para anggota kelompok dalam memperoleh bahan baku pertanian dan menjadi tempat berbagi pengetahuan serta pelatihan teknologi budidaya pertanian dan perikanan, seperti teknik Proliga (Produksi Lipat Ganda) untuk cabai. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas bahan pangan secara lokal.

Selain itu, TPID Kepri juga akan terus memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) baik dari sisi produksi maupun permintaan bahan pangan. Program tanam pekarangan yang melibatkan kelompok wanita tani, ibu rumah tangga, dan masyarakat binaan di rumah tahanan akan digalakkan untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Sementara itu, upaya diversifikasi pangan akan dilakukan melalui kompetisi kreasi menu makanan menggunakan cabai kering dan umbi-umbian, sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap cabai segar.

Baca Juga: Strategi Pengendalian Inflasi, Kepri Salurkan 10.000 Bibit Cabai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Pos terkait