Tangerang (gokepri.com) — Dokter spesialis saraf, dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N, menyebut hipertensi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat memicu munculnya aneurisma. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang lanjut usia.
Untuk diketahui aneurisma adalah tonjolan atau gelembung abnormal pada dinding pembuluh darah. Aneurisma dapat terjadi pada pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler.
“Awalnya mungkin tidak punya aneurisma, tapi kalau hipertensinya sudah lama dan tidak terkontrol, seiring usia yang semakin tua dan kondisi tubuh menurun, dinding pembuluh darah bisa melemah. Akhirnya, aneurisma bisa muncul,” jelas Jeffry di Tangerang, Kamis (6/2/2025).
Baca Juga: Hipertensi Jadi Penyakit Terbanyak di Batam pada 2024
Jeffry yang praktik di RS Hermina Bitung menjelaskan bahwa aneurisma adalah pelemahan dinding pembuluh darah yang membentuk benjolan. Jika pembuluh darah pecah, kondisi ini dapat memicu stroke perdarahan.
“Kalau sudah pecah, itu seperti bom waktu. Pendarahan di kepala bisa terjadi,” katanya.
Selain hipertensi, Jeffry menyebut penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas juga berpotensi melemahkan dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko aneurisma.
Kelainan genetik juga menjadi salah satu faktor penyebab aneurisma pada usia muda. “Ada kasus karena kelainan pembentukan pembuluh darah sejak kecil. Biasanya ini bersifat genetik dan bisa diwariskan antar generasi,” jelasnya.
Menurut Jeffry, aneurisma kecil sering tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukurannya membesar, aneurisma bisa menyenggol struktur otak dan memicu berbagai keluhan.
“Gejalanya bisa mendadak, seperti sakit kepala tiba-tiba, pingsan, atau muncul gangguan saraf lainnya. Tapi kalau masih kecil, biasanya tidak ada gejala sama sekali,” tambahnya.
Untuk mendeteksi aneurisma sebelum pecah, Jeffry menyarankan pemeriksaan MRI pembuluh darah otak sebagai langkah pencegahan. ANTARA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News