Jakarta (gokepri.com) – Warga India melakukan sejumlah upaya untuk lolos dari karantina Covid-19 saat masuk di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Salah satunya dengan pergi ke kota-kota besar yang menjadi tujuan awal mereka, termasuk ke Kota Batam.
Di kota tujuan, warga India tersebut ditampung oleh komunitas sesama warga India. Atau ditampung oleh perusahaan tempat mereka akan bekerja, sampai keluarga yang sudah lebih dulu menetap di Indonesia.
Lolosnya warga India dari karantina itu diungkapkan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Akhmad Alexander Yurikho. Menurutnya, polisi sempat kesulitan menelusuri warga India yang tercecer dari karantina tersebut. Karena orangnya tidak ada di hotel yang semestinya mereka ditempatkan.
Seorang WNA India yang membayar jutaan rupiah untuk menghindari karantina Covid-19 14 hari itu, Cherelovapil Mukri Muhammad Jabir, misalnya ditemukan polisi sedang makan martabak di Komplek Tanjung Pantun, Jodoh, Kota Batam. “Dia bersama komunitas India lainnya di Batam,” kata Alexander sebagaimana dikutip media nasional.
Begitu juga Senthil Ranganathan ditangkap di Bandung bersama komunitasnya. Senthil berhasil lolos dari karantina Covid-19 lantaran dibantu oleh Zakaria Ramdhan yang bekerja sebagai staf di perusahaan tempat Senthil bekerja.
Lalu, ada pula WN India atas nama Kankurte Madhuri yang berhasil lolos dari karantina atas bantuan suami dan anaknya yang sudah dua tahun tinggal di Indonesia. Suami Madhuri, Sathyanarayana Raomendarkar terlebih dulu memesan kamar di Mercure Hotel sebagai pilihan tempat karantina.
Namun ternyata itu hanyalah siasat saja. Kankurte dijemput sang suami di pelataran Terminal 3, dan langsung membawanya dengan taksi menuju ke apartemen mereka di Jakarta Barat.
Baca juga: Percaloan Bebas Karantina Terkuak, Warga India Bayar Rp6,5 Juta
Adapun WN India Patel Narendra, dan Patel Satish Darayan ditemukan polisi di Surabaya. Mereka menginap di Jalan Kertajaya Indah Timur, Darmawangsa Surabaya. (wan)
