JAKARTA (gokepri) – Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan, mencampur bahan bakar minyak (BBM) dengan Research Octane Number (RON) berbeda secara sembarangan dapat menimbulkan dampak negatif pada kendaraan dan lingkungan.
“Seperti mencampur RON 90 (Pertalite) dan RON 95 (Pertamax) dapat menimbulkan dampak negatif pada kendaraan dan lingkungan. Secara teknis, pencampuran ini jelas dapat mengubah karakteristik pembakaran bahan bakar,” ujar Yannes, Kamis (27/2/2025).
RON campuran, lanjut dia, merupakan rata-rata tertimbang dari kedua nilai oktan. Namun, sifat kimia dan aditif dalam bahan bakar tidak selalu bersifat linier saat dicampur.
Bila hal ini dilakukan sembarangan, berpotensi menyebabkan bunyi seperti ketukan pada mesin (knocking) atau detonasi yang merusak mesin, terutama pada kendaraan berteknologi tinggi.
Penggunaan bahan bakar yang dioplos atau dicampur secara sembarangan menyebabkan ketidakstabilan pembakaran jika tidak sesuai kebutuhan mesin, meningkatkan risiko knocking pada mesin beroktan tinggi atau menurunkan efisiensi termal.
“Selain itu, perbedaan karakteristik aditif antara kedua jenis bensin dapat memengaruhi kebersihan ruang bakar dan sistem injeksi. Jika dilakukan tidak tepat, pencampuran dapat merusak komponen mesin dan menurunkan performa kendaraan,” jelasnya.
Dari sisi ekonomi, praktik mencampur RON 90 dengan RON 92 secara ilegal akan merugikan konsumen karena kualitas bahan bakar tidak terjamin.
Hal ini berpotensi meningkatkan biaya perawatan kendaraan dari yang seharusnya. Dia pun menyarankan, pencampuran bahan bakar tidak direkomendasikan tanpa panduan teknis yang jelas. ANTARA
Baca Juga: Kualitas Pertamax Sesuai Standar, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News