Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Natuna, Keberangkatan Kapal Ditunda

Sejumlah kapal bersandar di dermaga perairan Natuna. Gelombang tinggi yang terjadi di perairan ini membuat kapal-kapal tak bisa berlayar.

Natuna (gokepri.com) – Syahbandar Natuna mengungkapkan adanya penundaan keberangkatan kapal karena alasan gelombang tinggi yang mencapai 4 meter. Penundaan ini dilakukan demi keselamatan para penumpang.

“Untuk sementara kapal belum dapat berlayar, kecuali KM Bukit Raya, tetap dapat berlayar meski gelombang seperti ini. Sementara kapal-kapal Tol Laut tidak dapat berlayar dan juga keberangkatannya ditunda oleh KSOP-nya masing-masing,” kata Kepala Syahbandar Natuna, Liberty Hotahayan, Selasa (25/2/2020).

Menurut Liberty, berdasarkan peringatan dini dari BMKG, gelombang tinggi diperkirakan berlangsung sampai 27 Februari 2020. Pihaknya tidak mengeluarkan peringatan itu secara resmi, karena sudah ada peringatan dini gelombang tinggi oleh BMKG.

“Cukup dari BMKG peringatan dini, kami hanya menyampaikannya saja kepada kapal-kapal. Mudah-mudahan keadaan ini segera berakhir,” harapnya.

Selain tertundanya keberangkatan kapal, gelombang tinggi di perairan Natuna juga membuat para nelayan tidak melaut. Hal ini diungkapkan Ketua Koperasi Nelayan Karang Labak, Pulau Tiga, Dedek Ardiansyah.

“Dari tanggal 19 Februari kemarin nelayan tak melaut karena gelombang tinggi,” katanya.

Menurut Dedek, total ada 54 kapal nelayan setempat yang beristirahat melaut. Terdiri dari 29 kapal berkapasitas 10-30 GT dan 25 kapal berkapasitas 3-5 GT. Kapal-kapal tersebut parkir di dermaga Kecamatan Pulau Tiga Barat, Natuna.

“Percuma jika tetap dipaksakan melaut di tengah kondisi seperti ini, karena nyawa nelayan taruhannya,” ujarnya. (wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *