Dinkes Batam Serius Tangani TBC, Jemput Bola hingga Libatkan Lintas Sektor

Cek Kesehatan Gratis Batam
Ilustrasi. Pasien berobat di pusat layanan kesehatan. Foto: Freepik.com

Batam (gokepri.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam terus mengintensifkan upaya penanggulangan tuberkulosis (TBC) melalui berbagai kegiatan jemput bola hingga menggandeng lintas sektor.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Batam, Meldasari, menyatakan pihaknya gencar menggelar sosialisasi terkait TBC di tengah masyarakat, baik di dalam ruangan maupun di area terbuka.

Dinkes juga melakukan investigasi terhadap kontak erat pasien positif TBC untuk mendeteksi penularan lebih awal.

Baca Juga: Hentikan Mitos Keliru Seputar TBC, Begini Fakta Sebenarnya

“Kami juga mengadakan skrining suspek TBC di lokasi-lokasi berisiko tinggi seperti lapas, rutan, panti asuhan, perusahaan, asrama, sekolah, dan pemukiman padat penduduk,” ujar Melda.

Data Dinkes Batam menunjukkan, kasus TBC di kota ini pada 2021 hingga 2023 masih berada di bawah target Kementerian Kesehatan dengan rincian 2.792 kasus pada 2021, 3.564 kasus pada 2022, dan 4.381 kasus pada 2023.

“Dari estimasi Kemenkes, Batam diperkirakan memiliki sekitar 7.431 kasus TBC, dan kondisi saat ini masih terkendali,” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen eliminasi TBC, Dinkes Batam juga mengikuti Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis yang menetapkan tanggung jawab pemerintah dalam penanggulangan penyakit tersebut.

Melda menjelaskan, pada 2022 Dinkes Batam membentuk Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TBC) dengan melibatkan lintas sektor sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Batam No.492.

Tim ini terdiri dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Agama, Rumah Tahanan, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, hingga Dinas Pendidikan, untuk mendorong percepatan penanganan TBC di Batam.

“Seluruh layanan kesehatan di Batam, mulai dari dokter praktek mandiri, klinik, puskesmas, hingga rumah sakit, juga kami libatkan dalam upaya pengendalian ini agar pasien suspek dan penderita TBC dapat segera ditangani dan diobati secara optimal,” kata Melda. ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait