Danlantamal IV dan Kapolda Hadiri Peringatan Isra Mi’raj di Masjid Nur Ilahi

Tanjungpinang (gokepri.com) – Sejumlah pejabat hadir dalam peringatan Isra Mi’raj di Masjid Nur Illahi, Dompak, Tanjungpinang, Jumat (12/3/2021). Di antaranya Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Danlantamal IV) Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto dan Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman. Kegiatan juga dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Sekda, Danlanud RHF Tanjungpinang, Kapolres Tanjungpinang, OPD Pemprov Kepri, DKM, serta jamaah Masjid Nur Illah.

Ansar berharap melalui peringatan Isra’ Mi’raj ini mampu menggerakkan perenungan mengenai corak intlektualitas dan ukuran dalam menilai suatu kebenaran. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan dalam menjaga agar tidak terjadi kegoncangan dan pengikisan keimanan.

“Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyambut baik kegiatan peringatan Isra dan Mi’raj ini dan berharap semoga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,” tuturnya.

Menurut Ansar, pesan Isra dan Mi’raj merupakan mukjizat bagi Rasulullah SAW dan umatnya. Karena melalui peristiwa tersebut diterima perintah salat lima waktu sehari semalam dari Allah SWT yang merupakan simbol dari pengabdian manusia kepada Khaliq-Nya. Salat merupakan sarana bagi manusia untuk membersihkan hati, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

″Untuk itu kami mengajak kita semua yang hadir untuk bersama-sama meningkatkan kebersihan hati dan senantiasa menjalin persaudaraan di antara kita dalam rangka memajukan Provinsi Kepulauan Riau yang kita cintai ini. Dengan ikhtiar dan do’a dapat memberi kemakmuran dan keadilan bagi seluruh masyarakat Provinsi Kepulauan Riau di bawah naungan Ridho Allah SWT,” ujarnya.

Peringatan Isra Mi’Raj kali ini mengusung tema “Shalat Sebagai Sarana Hijrah Menuju Perilaku Kerja yang Lebih Produktif” dengan tausiyah disampaikan K.H. Wahfiudin Sakam. Beliau merupakan salah satu mubaligh terbaik di Indonesia yang direkomendasikan Kementerian Agama (Kemenag).

Dalam tausiyahnya, KH. Wahfiudin Sakam mengajak umat Islam untuk kembali memahami dan memetik hikmah akan kebesaran Allah SWT. Karena telah memberi kuasa-Nya kepada Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan dalam waktu semalam. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat wajib lima waktu yang harus dikerjakan dalam sehari semalam.

″Oleh karenanya, menjadi kewajiban kita semua sebagai umat Nabi Muhammad SAW untuk selalu menjalankan ibadah sholat wajib tersebut sebagai suatu keutamaan yang tidak boleh ditinggalkan. Hal ini mengingat sholat wajib merupakan ibadah yang mempunyai kedudukan paling tinggi sebagai wujud dari ketaatan, keimanan dan ketaqwaan kita kepada Yang Maha Pencipta Allah SWT,” tuturnya. (eri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *