Bikin Resah, Rudi Minta Penangkaran Buaya Pulau Bulan Dievaluasi

penangkaran buaya pulau bulan
Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi dalam rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam, dan PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), Jumat 17 Januari 2025. Foto: BP Batam

BATAM (gokepri) – Tim Terpadu Penangkapan Buaya Pulau Bulan sudah menangkap kembali 32 buaya yang sempat lepas dari penangkaran. Wali Kota Batam-Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, meminta PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) selaku pengelola untuk segera memperbaiki fasilitas dan mengevaluasi sistem pengamanan.

Muhammad Rudi mengapresiasi gerak cepat tim terpadu dalam operasi penangkapan ini. Tim terpadu terdiri dari personel TNI AL, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, dan masyarakat setempat.

Berdasarkan informasi tim, Rudi menyebut 32 buaya tersebut telah dievakuasi. “Alhamdulillah, operasi gabungan dari Tim Terpadu dan masyarakat masih berlangsung. Jumlah buaya yang lepas dan berhasil ditangkap pun juga terus bertambah,” ujar Rudi, Senin (20/1/2025).

Rudi menjelaskan, 32 buaya itu langsung dievakuasi kembali ke Pulau Bulan, habitat asalnya. Rinciannya, 31 ekor berukuran besar dan satu ekor berukuran kecil.

“Saya mengimbau agar masyarakat Batam tetap tenang. Tim akan terus bekerja maksimal,” tambah Rudi. Ia juga meminta PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), pengelola penangkaran, untuk segera memperbaiki fasilitas dan mengevaluasi peristiwa ini.

Menurut Rudi, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan berpotensi berdampak pada sektor pariwisata dan investasi.

“Yang terpenting, mesti ada evaluasi. Tujuannya agar dunia pariwisata tidak terganggu,” pungkasnya. “Evaluasi penting dilakukan agar kejadian ini tidak berdampak negatif terhadap pariwisata dan investasi di Batam,” tegasnya.

Kronologi Buaya Lepas

Diberitakan, kepanikan sempat melanda Pulau Bulan setelah dinding penangkaran buaya jebol. Hujan deras yang mengguyur Batam beberapa hari terakhir menyebabkan musibah di Pulau Bulan. Dinding kolam penangkaran buaya jebol, mengakibatkan beberapa ekor buaya lepas.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau, Tommy Steven Sinambela, menjelaskan kejadian jebolnya dinding atau pagar kolam penangkaran buaya milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) dilaporkan terjadi pada Senin, 13 Januari, pukul 06.26 WIB.

“Jebolnya tembok atau pagar kolam itu pertama kali diketahui oleh dua petugas keamanan yang selesai berpatroli,” kata Tommy saat dihubungi pada Kamis 16 Januari 2025.

Tanggul atau tembok pagar kolam penangkaran jebol di dua titik, masing-masing sepanjang kurang lebih 70 meter. Kejadian ini segera dilaporkan ke manajer perusahaan, yang kemudian meneruskannya ke BBKSDA Riau dan Polsek Bulang.

Siang harinya, sekitar pukul 12.52 WIB, tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau, Polsek Bulang, Bhabinkamtibmas Batu Legong, Babinsa Batu Legong, Babinsa Pantai Gelam, Babinsa Pulau Buluh, dan Babinpotmar Pulau Mengkada langsung menuju lokasi penangkaran di Pulau Bulan untuk memeriksa kondisi.

Dari hasil pengecekan, diduga hujan yang turun selama tiga hari berturut-turut menyebabkan debit atau volume air berlebih—bisa disebut banjir—yang membuat sirkulasi air kolam penangkaran tak mampu lagi menahan volume air di tiga lapis tanggul atau temboknya.

“Pihak penangkaran sudah melakukan pengamanan awal di area kolam untuk mengantisipasi agar buaya yang berada di dalam kolam tidak keluar,” ujar Tommy.

Berdasarkan informasi dari pihak penangkaran, jumlah buaya di kolam tersebut sekitar 200 ekor.

Baca Juga:
22 Buaya Kembali Ditangkap Setelah Lepas dari Penangkaran Pulau Bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait