Batam (gokepri.com) – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam Antonius Itoloha Gaho mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami laporan atas dugaan praktik money politic atau politik uang yang terjadi menjelang pemungutan suara.
Antonius menyebutkan laporan tersebut sudah masuk dalam register laporan nomor 12, yakni terkait temuan dua wanita yang kedapatan membagikan uang kepada warga yang terjadi di Perumahan Marcelia, Batam Center, Kepulauan Riau, pada Selasa (26/11/2024) malam.
Selain itu, juga terdapat laporan lain yang sudah didaftarkan dan Bawaslu sudah melakukan pembahasan awal bersama teman-teman Gakkumdu. Laporan dugaan pelanggaran yang juga terjadi di Batuaji sudah diregister.
Baca Juga: Bawaslu Batam Amankan Dua Wanita Diduga Terlibat Praktik Serangan Fajar
“Money politic kemarin itu laporan masuk dalam laporan 12, 13, dan 14. Semua sudah kami register, dan melakukan pembahasan awal bersama teman-teman sentra Gakkumdu,” kata Antonius, Jumat, 29 November 2024.
Antonius mengatakan pihaknya sudah menjadwalkan klarifikasi untuk pelapor dan saksi-saksi. Setelah itu terlapor akan diproses untuk melanjutkan proses klarifikasi.
“Hari ini dijadwalkan klarifikasi untuk pelapor dan saksi-saksi, cuma masih belum terkonfirmasi, mungkin nanti agak sore atau malam mereka bisa datang,” katanya.
“Jadi kami standby, untuk melanjutkan proses klarifikasi. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan yang terlapor, termasuk dua ibu-ibu yang kemarin itu,” tambahnya.
Kemudian, ada juga laporan mengenai laporan dugaan pembagian sembako di Kecamatan Galang, yang saat ini juga dalam proses klarifikasi. Bawaslu juga sedang mendalami keterlibatan anggota DPRD pada dugaan kasus politik uang.
“Nanti kita kembangkan. Kita lihat nanti keterangan dari ibu-ibu itu. Jadi, total ada empat laporan yang teregister,” ujarnya.
Antonius juga menyebutkan, saat pelaksanaan Pilkada, pihaknya juga mendapati laporan dari Panwascam yang berpatroli bahwa ada satu temuan yang berkaitan dengan politik uang.
Sementara itu, terkait pelaksanaan Pilakda kata dia tidak ada kendala, hanya ada kekurangan surat suara saja di Sei Beduk.
“Dan itu sudah dilaporkan ke KPU,” kata dia.
Selain itu, ia mengakui surat suara di TPS lain banyak yang tidak habis karena partisipasi masyarakat untuk memilih rendah. Namun, demikian sejauh ini kata dia tak ada rencana untuk dilakukan pemilihan suara ulang (PSU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News