Nongsa Digital Park Batam dirancang sebagai kawasan ekonomi digital yang dibangun dari nol oleh swasta. Mengawinkan ide Silicon Valley ala Batam dengan talenta digitalnya, dan kompleks hunian komersil terintegrasi dengan nuansa pantai dan hutan Nongsa.
Candra Gunawan
Batam (gokepri) – Bagi Steven Japari, persepsi salah publik soal Sinarmas Land memiliki Nongsa Digital Park atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa menjadi perhatian serius. Senior Vice President of Golf Commercial National Sinarmas Land itu, menyebut perusahannya sempat disinggung Citramas. Padahal, status lahan KEK Nongsa sepenuhnya dikelola Citramas Group.
“Kami joint venture dengan Citramas,” ujar Steven, Kamis 10 Agustus 2023. Sinarmas Land bekerja sama dengan Citramas Group mengembangkan kawasan ekosistem digital yang berlokasi di Nongsa, kawasan perdagangan bebas Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Kerja sama kedua perusahaan ini dilakukan dalam bentuk Joint Venture yang kemudian melahirkan perusahaan bernama PT Citra Mas Global. Perusahaan patungan ini kemudian menggarap bersama kawasan komersil. Steven Japari mengatakan, untuk tahap awal, keduanya akan mengembangkan kawasan bernama Nongsa D’Town di atas lahan seluas 10 hektare. Menurut Steven, porsi modal diperkirakan sekitar 50-50.
“Kami masing-masing menggarap 5 hektare. Nanti akan dikembangkan hingga 60 hektare, kita chip in lagi 25 hektare 25 hektare,” ujar Steven pada acara Media Gathering Nongsa Digital Park, di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (10/8/2023).
Di Nongsa D’Town akan dibangun banyak proyek properti seperti plaza, sport facilities, co living, co working space dan fasilitas lain. Tahap awal, Citra Mas Global akan mengembangkan lifestyle plaza bernama The Hive.
“Kami sekarang lagi dalam tahap pematangan lahan. Kami juga sedang mematangkan konsepnya. Kalau tidak ada halangan di akhir tahun ini akan presale,” ujar Steven. “Untuk fase 1 2024 akhir tahun sudah selesai,” ujarnya.

***
Pada Kamis 10 Agustus 2023, Sinasmas Land, mengajak beberapa jurnalis dari Jakarta dan Batam, termasuk gokepri, melihat Nongsa Digital Park. Sinarmas memaparkan rencana pengembangan kawasan digital hub di Batam ini bersama Citramas Group. Selain kawasan ekonomi digital, Sinarmas-Citramas menjalankan bisnis properti komersial dan perkantoran dengan konsep terintegrasi dengan kawasan ekonomi digital di sana.
Executive Director Citramas Group, Marco Bardelli mengatakan, D’Town ini akan menjadi sarana yang lengkap untuk mendukung ekosistem digital di KEK Nongsa. Dia menyambut baik kerja sama dengan Sinarmas sebagai pengembang kawasan properti yang berpengalaman.
Kerja sama ini saling melengkapi. Bagi Marco, Citramas bermimpi kawasan digital Nongsa menghasilkan talenta digital standar global yang membantu mengangkat ekonomi digital Indonesia di mata internasional.
“Sinarmas punya pengalaman yang lebih banyak dalam hal ini. Kami akan membangun The Hive, untuk mendukung talenta muda yang ada di sini. Dan mereka akan senang berada di sini. Kami tidak akan menjadi Silicon Valley, tapi kami akan menjadi sesuatu yang berbeda dan terbaik bagi semua,” ujar Marco.
Selain itu, dia mengatakan, proyek ini juga sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia juga Singapura. Pasalnya, KEK Nongsa ini akan menjadi jembatan bagi perusahaan-perusahaan digital yang juga berasal dari Singapura untuk berinvestasi di Indonesia. “Kami juga mendapatkan dukungan dari pemerintah Singapura dan Indonesia,” ujarnya.
Nongsa D’Town, nantinya akan menjadi sarana dan infrastruktur penunjang Nongsa Digital Park yang saat ini sudah beroperasi. Nongsa Digital Park adalah kawasan digital yang sudah diisi perusahaan-perusahaan digital berskala internasional seperti IBM, Apple Development Academy, Amazon Web Services dan perusahaan-perusahaan digital lainnya. Selain itu, ada juga kampus digital seperti Purwadika yang melahirkan talenta-talenta lokal yang melek digital.
Ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2021, KEK NDP memiliki target total investasi sebesar Rp39,9 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja sebesar 16.500 orang pada 2040. Selain dikembangkan dengan sektor bisnis utama di bidang IT-Digital, KEK NDP juga melaksanakan kegiatan pendukung di bidang pengembangan pariwisata.
Pembangunan KEK NDP ini merupakan bagian dari upaya strategis Pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia dan konektivitas internasional khususnya di kawasan Asia Tenggara, serta menjadi pilot plan kawasan berbasis service dan digital yang dapat direplikasi pada beberapa wilayah di Indonesia. KEK NDP juga mampu menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20-30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional.
Pengembangan Nongsa Digital Park seluas 166 hektare di sektor IT-Digital mencakup data center, IT Office Park (co-working space), pendidikan IT, industri animasi dan perfilman, serta service center. Di sektor pariwisata sendiri, KEK NDP telah dibangun menjadi kawasan pariwisata pendukung ekosistem industri digital. Infrastruktur turut disiapkan mulai dari jalan kawasan dan drainase, air, listrik, ferry terminal, hingga jaringan telekomunikasi.
Sebagai entry point bagi perusahaan IT internasional dari Singapura dan mancanegara, KEK Nongsa juga telah ditetapkan menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura dan mancanegara. Pembangunan KEK NDP telah memaksimalkan koneksi internet internasional, di mana terdapat 7 kabel FO bawah laut berjarak 2-3 km dari KEK NDP, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center dan industri animasi.
Terkait SDM, adanya transfer teknologi di bidang IT mampu membuat Nongsa Digital Park menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur. Berbagai program pelatihan yang sedang berjalan telah menghasilkan total lebih dari 650 IT lokal yang hampir semuanya sudah tersalurkan ke industri IT.
Dalam tiga tahun terakhir, jumlah akademi pendidikan teknologi digital terus bertambah di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Yang terbaru, perusahaan teknologi yang bermarkas di Amerika Serikat, IBM, membuka akademi yang berfokus di bidang pengembangan komputasi awan hibrid dan kecerdasan buatan.
Selain Akademi IBM, terdapat dua akademi lain di bawah payung Infinite Learning, yakni Apple Academy dan Akademi Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT). Sejak 2019, Infinite Learning meluluskan lebih dari 650 peserta didik.
Apple Academy di KEK Nongsa berfokus menyelenggarakan pendidikan di bidang pengembangan aplikasi iOS. Adapun RMIT berkonsentrasi menyelenggarakan pendidikan di bidang keamanan siber.
Adapun penyerapan tenaga kerja juga pada Januari-Juni 2023, KEK Nongsa yang bergerak di bidang teknologi digital itu menyerap 2.618 tenaga kerja. Berdasarkan data BP Batam, ada 17 perusahaan yang telah berinvestasi di KEK Nongsa. Nilai investasinya saat ini mencapai Rp2,49 triliun.
Saat ini, di KEK Nongsa terdapat tiga pusat data. Salah satu pusat data di KEK Nongsa adalah milik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Adapun dua pusat data yang lain milik perusahaan asing.
Pertama adalah pusat data milik perusahaan Singapura, Data Centre First, yang berkapasitas 30 megawatt (MW). Adapun yang kedua adalah pusat data milik perusahaan China, GDS Holdings Ltd, yang berkapasitas 28 MW.
***
Berita Lainnya:
- Karpet Merah untuk KEK Nongsa
- Batam Magnet Investasi Pusat Data
- Nongsa Digital Park dan MRO Hang Nadim Sah Menjadi KEK
- Nongsa Berkembang Menuju Kawasan Ekonomi Digital dan Pariwisata, The Nove Jadi Hunian Impian dengan Investasi Menggiurkan
- KONSUMSI LISTRIK DI BATAM: Haus Listrik Bisnis Pusat Data
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News