Jakarta (gokepri.com) – Bencana alam melanda sejumlah daerah di Indonesia pada awal tahun 2021. Mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, gunung erupsi dan bencana alam lainnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) mencatat ada puluhan korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi saat ini.
- Longsor Kabupaten Sumedang
Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1/2020). Bencana longsor itu menyebabkan permukiman warga rata dengan tanah
Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan masih mencari 11 orang yang diduga tertimbun longsoran tanah di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Ahad.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Deden Ridwansyah mengatakan bahwa hingga Ahad pukul 09.30 WIB bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang tercatat telah menyebabkan 29 warga meninggal dunia.
“Pada Sabtu (16/1) ditemukan empat orang meninggal dunia, sehingga jumlah orang yang meninggal dunia 29 orang, jumlah dalam pencarian 11 orang,” kata Deden.
- Banjir dan Longsor di Kota Manado
Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Sabtu (16/1) telah merenggut setidaknya lima korban jiwa, serta menyebabkan satu orang hilang.
Menurut data BNPB ada 500 warga mengungsi. Bencana yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi tersebut juga menyebabkan dua rumah rusak berat dan 10 rumah rusak sedang.
Banjir dan tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanget, Singkil, dan Wenang di Kota Manado.
- Banjir di Kalimantan Selatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan menyatakan sebanyak 1.492 jiwa warga Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang dievakuasi tim gabungan dari rumahnya karena terendam banjir.
“Pengungsi sudah ada 250 orang lebih, dan saat ini tahap evakuasi masih terus berlanjut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin Said Abdul Nasir di Tapin, Kamis (14/1).
- Banjir Bandang Aceh
Sebanyak tujuh unit rumah warga di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh rusak diterjang banjir bandang, dipicu akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah daratan tinggi Gayo itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas mengatakan peristiwa banjir bandang tersebut terjadi di Gampong atau Desa Wih Ni Durin, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah, sekitar pukul 17.30 WIB.
“Banjir bandang terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Bener Meriah, sehingga meluapnya Sungai Wih Ni Durin,” kata Ilyas dalam keterangannya di Banda Aceh, Sabtu, malam.
- Banjir Sembakung, Kabupaten Nunukan
Sedikitnya 2.700 warga di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) setiap tahun terdampak banjir kiriman dari dari Malaysia di sepanjang Sungai Sembakung di kawasan itu.
Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, Minggu menyebutkan warga yang terdampak banjir kiriman dari Malaysia setiap tahun tersebut sebanyak 150 keluarga telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Namun, katanya, tidak semuanya bisa direlokasi karena keterbatasan anggaran sehingga sampai sekarang masih terdapat ribuan keluarga yang masih harus bermukim di sepanjang bantaran Sungai Sembakung.
- Gunung Merapi 36 Kali Meluncurkan Lava Pijar
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu pagi terpantau 36 kali meluncurkan lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1,5 km menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Minggu pukul 00.00-06.00 WIB, guguran lava pijar Merapi meluncur ke arah barat daya.
Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 12-188 detik dan enam kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 5-8 detik.
- Gempa 6,2 Skala Richter Guncang Sulbar
Sejumlah bangunan bertingkat di kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang terjadi Jumat, pukul 02.28 Wita.
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat.
Sedangkan di Kabupaten Majene, sekitar 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian.
Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan.
Selain itu, korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 42 orang, dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.
(ARD/ANT)