ASDP Batam Tunggu Instruksi Pusat untuk Buka Rute Batam-Johor

General Manager PT ASDP Batam Hermin Welkis. Foto: Gokepri.com/Engesti Fedro

BATAM (gokepri.com) – PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Batam menunggu instruksi dari manajemen pusat terkait rencana ekspansi rute pelayaran Batam-Johor Bahru.

General Manager PT ASDP Batam, Hermin Welkis, mengatakan keputusan mengenai ekspansi ini bergantung pada kebijakan yang akan dikeluarkan oleh kantor pusat.

“Kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari pusat terkait hal ini. Jika disetujui, kami siap menambah layanan pelayaran untuk mengakomodasi lebih banyak penumpang dan mempercepat akses transportasi antara Batam dan Johor,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).

Baca Juga: ASDP Siap Buka Rute Batam-Johor Bahru, Dua Kapal Disiapkan

Hermin menyebut ekspansi rute ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Batam dan Johor, seiring dengan meningkatnya kebutuhan transportasi lintas negara.

“Koordinasi akan melibatkan berbagai pihak, termasuk BP Batam. Jadi, ini bukan hanya antara ASDP pusat dan daerah, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan,” katanya.

Dari sisi fasilitas, ASDP Batam mengaku telah siap untuk membuka rute Batam-Johor. Ekspansi ini diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian kedua wilayah, terutama dalam mendukung akses perdagangan dan pariwisata.

“Ini baik, apalagi hubungannya antarnegara,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan kapal untuk melayani rute Batam-Johor Bahru. Namun, karena melibatkan dua negara, ada beberapa perizinan yang masih perlu diselesaikan.

“Prinsipnya kami sudah siap, kapalnya pun sudah tersedia. Tetapi, karena ini melibatkan dua negara, ada banyak hal yang harus diselesaikan dengan pihak Malaysia,” kata Heru dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (17/3/2025) malam.

Ia mengungkapkan bahwa ASDP tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, dan Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mempercepat proses perizinan lintasan internasional ini.

“Ini bukan sekadar kerja sama business to business, tetapi melibatkan banyak aspek, termasuk imigrasi, Bea Cukai, BNN, dan lain-lain. Ini kerja sama antarnegara (Government to Government/G2G),” jelasnya.

Heru menambahkan, kajian mendalam diperlukan sebelum rute ini benar-benar dibuka. “Kami harus memastikan bahwa lintas batas negara ini aman dan tidak disalahgunakan untuk tindakan ilegal,” ucapnya.

Terkait waktu operasional, Heru berharap rute ini dapat segera beroperasi. Namun, ia mengakui masih ada beberapa persiapan yang harus diselesaikan bersama otoritas Batam dan pihak Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait