BATAM (gokepri) – Ratusan warga dari Sei Nayon, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, menggelar aksi di halaman kantor BP Batam pada Jumat 10 Februari 2023.
Mereka datang untuk mempertanyakan kejelasan lahan di Sei Nayon dan mengapa akses jalan warga menuju lokasi tersebut ditutup. Mereka juga sudah mengadu ke DPRD Batam sebelum aksi di BP Batam.
Menurut salah satu warga, Luis, permasalahan bermula ketika PT Harmoni bekerjasama dengan PT KAMI selaku pengelola, yang menjanjikan ganti rugi namun malah menyebabkan warga digusur dan diintimidasi.
“Kenapa akses jalan warga ditutup?. Keterangan Wali Kota Batam saat Musrenbang, permasalahan ini akan diselesaikan dengan baik-baik,” ungkap Luis.
Aksi ini bukan yang pertama. Pada Kamis 9 Februari 2023 lalu warga juga melakukan aksi di gedung BP Batam. Tuntutan warga sama yakni meminta kejelasan hak lahan mereka.
BP Batam akan menjadwalkan pertemuan antara Kepala BP Batam dan Direktur Lahan BP Batam bersama perwakilan warga untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, saat dikonfirmasi, Direktur Humas BP Batam Astuti belum memberikan jawaban yang pasti soal kejelasan lahan Sei Nayon tersebut. “Saya cek dulu ya,” ujar Ariastuty, Jumat 10 Februari 2023.
Sementara Direktur Pengamanan Aset BP Batam Brigjen Pol Moch Badrus menyampaikan, BP Batam akan menjadwalkan pertemuan antara Kepala BP Batam, dan Direktur Lahan BP Batam bersama perwakilan warga Sei Nayon guna untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
“Akan kami lakukan pertemuan antara Kepala BP Batam dan Direktur Lahan BP Batam bersama perwakilan dari warga Sei Nayon,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Baca Juga: BP Batam Beberkan Status Lahan Sei Nayon
Penulis: Engesti