Warga Puakang Karimun Kecewa, Drainase Ratusan Juta Terkesan Asal Jadi

Ketua RT 01 RW 02 Puakang, Subagio menunjukkan drainase di kampungnya yang tidak sesuai pengerjaan dan harapan warga. (Ilfitra/gokepri.com)

Karimun (gokepri.com) – Warga RT 01 RW 02, Puakang, Kelurahan Sei Lakam Timur, Kecamatan Karimun dibuat kesal dengan ulah kontraktor yang melaksanakan pengerjaan drainase di kampung mereka.

Betapa tidak, drainase yang diharapkan untuk mengurai banjir di daerah itu terkesan asal Jadi.

Warga di sana menyebut, drainasi yang dibangun dengan anggaran ratusan juta rupiah itu hanya menjadi tempat bersarangnya kodok.

“Drainase ini hanya menjadi sarang kodok saja,” ujar Ketua RT 01, Subagio saat meninjau lokasi pengerjaan drainase di kampungnya itu, Selasa, 18 Juni 2024.

Subagio menceritakan bagaimana pengerjaan drainase itu bisa terjadi di kampungnya. Awalnya, warga mengeluh kampung mereka menjadi langganan banjir ketika musim penghujan.

Banjir itu berasal dari air hujan yang turun dari arah Bukit Tiung. Karena tidak memiliki saluran pembuangan ke sungai, maka air menumpuk di kawasan itu.

Melihat kondisi itu, Subagio kemudian menceritakan apa yang menimpa warganya kepada Lurah Sei Lakam Timur, Syafrizal.

Lurah pun merespons keluhan warga hingga diusulkan pembangunan drainase sebagai penghubung saluran air ke sungai.

“Saya dan Pak Lurah kemudian turun ke lokasi pengerjaan drainase tersebut,” ungkapnya.

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Karimun melakukan sistem penunjukkan langsung (PL) proyek tersebut.

Plang proyek drainase di Puakang yang terkesan asal jaidi (Ilfitra/gokepri.com)

Pengerjaan drainase itu akhirnya dipercayakan kepada kerjakan CV Putra Timur Mandiri (PTM) dengan kontraktor pelaksana dan CV Adriga karya sebagai konsultan pengawas.

Pekerjaan pun dilakukan pada 2023 silam dengan nilai kontrak sebesar Rp172,6 juta menggunakan APBD Karimun.

Setelah adanya kontrak, maka mulailah kontraktor mengerjakan proyek tersebut selama 60 hari kalender.

“Ketika saya berkeliling kampung, saya lihat orang menggali parit di sini,” ujar Subagio menunjukkan lokasi pembangunan drainase yang ada sekarang, yakni di belakang eks Diskotik Bravo.

Subagio pun menjadi bingung, sebab lokasi pengerjaan drainase itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi keinginan warga. Drainase yang dikerjakan itu hanya melingkar di sekitar di satu lokasi tanpa menghubungkan ke sungai dan bermuara ke laut.

“Saya tegur pun saya tidak punya kewenangan untuk menegur pekerja itu,” katanya.

Hingga selesainya pengerjaan proyek drainase itu, maka daerah itu tetap menjadi langganan banjir di musim penghujan.

“Makanya saya berani menyebut proyek ini adalah proyek sia-sia tanpa ada manfaat untuk kami sama sekali,” ketusnya.

Menurut Subagio, sejak drainase yang dikerjakan itu tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu, maka warga tak mau sedikitpun membersihkan lokasi itu.

Bahkan, sejak dibangun pada 2023 lalu, drainase itu sudah tertutup oleh rimbunnya semak belukar.

“Percuma juga kalau dibersihkan, karena drainase itu tak bisa juga mengurai banjir di kampung kami,” pungkas Subagio.

Warga Berharap Ada Kelanjutan Drainase Sampai ke Laut

Warga RT 01 RW 02, Puakang, Kelurahan Sei Lakam Timur, Kecamatan Karimun berharap ada pengerjaan lanjutan drainase di kampung mereka.

Sebab menurut warga, drainase yang sudah dikerjakan belum maksimal mengurai banjir di daerah itu.

“Warga mengucapkan terima kasih kepada Dinas PUPR Karimun yang sudah membangun drainase dan berharap akan ada pembangunan selanjutnya agar tidak banjir ketika musim penghujan,” kata Subagio.

Menurut dia, karena debit air yang mengalir dari atas pemukiman warga sangat besar dari pada drainase tersebut.

“Warga berharap pengerjaan drainase sampai ke laut,” ungkap Subagio yang didampingi Dzul Fitri Andi selaku Pelaksana Lapangan CV PTM.

Drainase di kawasan Puakang yang sudah dibersihkan. (Ilfitra/gokepri.com)

Dzul yang mendengar permintaan tersebut berusaha mengakomodirnya dan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Karimun.

“Apa yang menjadi harapan dan permintaan warga akan kami sampaikan kepada Dinas PUPR Karimun. Tentu saja, kita sama-sama berharap agar keinginan warga itu bisa terwujud dengan kelanjutan pengerjaan drainase,” kata Dzul.

Dzul juga mengucapkan terima kasih kepada para warga setempat dan Ketua RT karena sudah memberikan saran dan masukan terhadap pekerjaan drainase yang sudah mereka lakukan.

“Apa yang sudah kami kerjakan berdasarkan spek dari konsultan perencanaan dan diawasi langsung oleh Pak RT pada saat pengerjaannya,” terang Dzul.

Menurut dia, masa pemeliharan proyek ini sudah ditetapkan selama 6 bulan.

“Jika lebih dari 6 bulan itu di luar kuasa dan tanggungjawab kami dan perlu dimengerti terhadap permintaan warga untuk menambah pengerjaan drainase sampai ke laut agar tidak terjadi banjir, itu ranahnya Dinas PUPR Karimun,” pungkasnya.

Penulis: Ilfitra

Pos terkait