BATAM (gokepri) – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Batam mencatat 1.748 pelaku UMKM berada di bawah binaan Pemerintah Kota Batam. Lebih dari 75 persen di antaranya bergerak di sektor kuliner.
Kepala Dinas KUKM Batam, Hendri Arulan, menjelaskan hingga akhir April 2024, terdapat 1.376 pelaku usaha kuliner. Sisanya tersebar di industri kreatif (199), jasa (88), obat tradisional (46), pertanian dan peternakan (11), serta perikanan (1). “Sektor kuliner mudah beradaptasi terhadap permintaan pasar,” kata Hendri, Kamis (19/6/2025). Ia menambahkan, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja cukup tinggi dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Meski demikian, Hendri mengungkapkan pelaku UMKM sangat rentan terhadap gejolak ekonomi. Penurunan daya beli, kenaikan harga bahan baku, hingga keterbatasan pembiayaan menjadi kendala utama. “Karakteristik UMKM sangat bergantung pada stabilitas ekonomi. Begitu ada krisis, iklim usaha mereka cepat terganggu,” ujarnya.
Untuk membantu UMKM, Pemerintah Kota Batam telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dana bergulir, serta program pinjaman tanpa bunga tahun ini.
Selain UMKM, sektor koperasi juga menjadi perhatian. Dari sekitar 1.300 koperasi di Batam, hanya sekitar 120 yang masih aktif menjalankan kegiatan usaha secara reguler. Pembinaan koperasi ke depan akan difokuskan pada peningkatan kualitas kelembagaan dan digitalisasi usaha. Ini bertujuan agar koperasi lebih adaptif dan transparan dalam pengelolaan. “Yang kami dorong adalah koperasi yang sehat, aktif, dan bisa memberikan manfaat ekonomi bagi anggotanya,” tegas Hendri.
Secara keseluruhan, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki 75.575 UMKM hingga akhir 2024, dengan serapan tenaga kerja mencapai 156.997 orang. BISNIS.COM
Baca Juga: Permudah Modal Usaha UMKM, Pemko Batam Gandeng BTN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News